
AIR berkarbonasi ternyata memiliki manfaat untuk menurunkan berat badan. Selain menyegarkan juga punya efek positif memengaruhi tubuh secara fisiologis.
Dengan merujuk pada studi tahun 2004 tentang hipoglikemia yang disebabkan oleh hemodialisis yang dimuat di jurnal BMJ.
Hemodialisis mengubah kadar karbon dioksida dalam darah, menyebabkan penurunan glukosa darah.
Hal ini menunjukkan bahwa karbon dioksida dapat meningkatkan pemanfaatan glukosa.
Hemodialisis mengubah kadar karbon dioksida dalam darah, menyebabkan penurunan glukosa darah, yang menunjukkan bahwa karbon dioksida dapat meningkatkan pemanfaatan glukosa.
Para peneliti menemukan bahwa mekanisme serupa dapat terjadi ketika orang mengonsumsi air berkarbonasi, yang berpotensi memberikan sedikit manfaat metabolisme.
“Saat air berkarbonasi dikonsumsi, karbon dioksida (CO2) diserap ke dalam aliran darah dan diubah menjadi bikarbonat oleh enzim karbonat anhidrase di eritrosit,” tulis peneliti dikutip dari Medical Daily.
Proses ini meningkatkan pH intraseluler, merangsang glikolisis anaerobik di eritrosit, dan mengarah pada peningkatan pemanfaatan glukosa,” tulis para peneliti.
Namun, para peneliti mencatat bahwa efek menguntungkannya sangat kecil sehingga sulit untuk mengharapkan penurunan berat badan hanya dari CO2 dalam air berkarbonasi.
Mereka menyarankan agar air berkarbonasi “diintegrasikan ke dalam strategi hidup sehat yang lebih luas daripada dijadikan alat utama untuk menurunkan berat badan.”
“Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami efek jangka panjangnya dan mengoptimalkan perannya dalam intervensi diet,” tambah mereka.
Manfaat
Sparking water istilah lainnya sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada minuman ringan bergula. Tetapi manfaatnya tidak hanya sebatas menghilangkan dahaga dan menjaga hidrasi.
Air ini juga dapat mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa air berkarbonasi dapat meningkatkan kemampuan menelan, terutama pada orang tua.
Sehingga menjadi pilihan berharga bagi mereka yang memiliki kesulitan menelan.
Selain itu dapat meningkatkan rasa kenyang setelah makan dengan membantu makanan tetap berada di lambung lebih lama.
Retensi yang lebih lama ini dapat memberikan rasa kenyang yang lebih besar, yang berpotensi membantu mengontrol nafsu makan.
Efek samping
Orang dengan lambung sensitif atau kondisi gastrointestinal yang sudah ada sebelumnya seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit refluks gastroesofagus (GERD) bisa tidak nyaman minum air tersebut.
Gejalanya dapat mencakup kembung, gas, atau memperburuk masalah pencernaan.
Air berkarbonasi juga dapat memengaruhi kesehatan gigi karena sifatnya yang asam. Karbonasi menghasilkan asam karbonat, yang dapat melemahkan enamel gigi jika terpapar terlalu lama.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa air berkarbonasi jauh lebih lembut terhadap gigi dibandingkan minuman bergula seperti soda atau jus. (*/S-01)