Komnas PA Prihatin dengan Kasus Pencabulan Anak

KOMISI Nasional Perlindungan Anak Sidoarjo mengaku prihatin dengan kasus pencabulan yang menimpa anak berkebutuhan khusus dan masih di bawah umur.

“Anak-anak adalah harapan bagi setiap orang tua. Mereka seharusnya tumbuh dalam lingkungan yang aman dan bahagia. Namun, kenyataan pahit justru menimpa Bunga (nama samaran) yang menjadi korban kejahatan seksual,” kata Ketua Komnas PA Adinda Dwi Inggardiah yang sekaligus kuasa hukum dari korban, Kamis (15/8).

Adinda mengaku sudah berdialog dengan korban saat mengantar ke Unit PPA Polresta Sidoarjo pada Senin (12/8) lalu. Bocah yang masih polos itu mengaku dicabuli pelaku yang tidak lain tetangga sendiri berinisial KS.

“Pelaku kejam, bahkan tidak hanya mencabuli korban, namun juga ada tindak kekerasan,” kata Adinda.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Berkomitmen Entaskan Kasus Kekerasan Seksual

Pelaku juga meminta korban tidak menceritakan apa yang dialaminya ke orang lain. Korban disogok uang Rp5 ribu untuk membeli jajan.

Ironisnya, pelaku dibantu istri inisial W saat melakukan perbuatan bejatnya itu. Hal tersebut diketahui dari pengakuan bocah yatim tersebut.

“Aku takut kepalaku dipukul tongkat. Aku nggak boleh ngomong kalo ngomong mulutku ditutup tangan lalu aku juga ditemani si tante suruh diam pokoknya aku takut ma,” kata Adinda menirukan pengakuan korban.

Kawal kasus

Adinda menegaskan akan mengawal kasus ini hingga selesai. Dia juga memastikan pelaku kejahatan seksual itu dihukum maksimal.

“Anak-anak kita harus dijamin keamanan dan hak-hak hidupnya untuk tumbuh kembang dan terus berkarya, hal itu menjadi tanggung jawab kita bersama, masyarakat hingga negarapun harus turut menjamin hal tersebut,” kata Adinda.

BACA JUGA  Meriahkan Hari Pahlawan, KAI Gelar Fashion Show Anak

Korban Bunga sendiri sudah dilakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo. Hasil visum menguatkan ada tindak pidana pencabulan yang dialami korban.

Sebelumnya, ibu korban IW,46, mengaku curiga dengan perubahan yang terjadi pada anaknya itu. IW kaget pada 5 Agustus 2024 lalu, ketika putrinya mengeluhkan sakit saat buang air kecil. Selain itu dia mendapati ada bercak darah bercampur sperma yang mengering di celana.

“Saya mohon pelaku dihukum seberat-beratnya, perbuatannya sudah seperti binatang,” kata IW. (OTW/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Kemensos dan BGN Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis

KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) dan Badan Gizi Nasional (BGN) akan berkolaborasi untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis. Kerjasama ini dengan memanfaatkan para pendamping sosial yang dimiliki Kementerian Sosial untuk mendukung tenaga…

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online. Hal ini dikemukakan Menag Nasaruddin seusai menghadiri…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

  • November 22, 2024
Kim Byung Man Dibebaskan dari Tuduhan KDRT

Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

  • November 22, 2024
Komisi III DPR Kawal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

  • November 22, 2024
Teknologi Ultra Violet untuk Tingkatkan Panenan Udang

Rusia Mulai Tembakan Rudal Balistik ke Ukraina

  • November 22, 2024
Rusia Mulai Tembakan Rudal Balistik ke Ukraina

Kemensos dan BGN Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis

  • November 22, 2024
Kemensos dan BGN Kolaborasi Program Makan Bergizi Gratis

Tiga Pesan Anies untuk Memenangkan Pramono-Rano Karno

  • November 22, 2024
Tiga Pesan Anies untuk Memenangkan Pramono-Rano Karno