
TIM dokter RSUD Raden Mattaher Jambi berhasil melakukan operasi jantung terbuka perdana, bekerja sama dengan RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dan mendapat supervisi dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi capaian tersebut sebagai langkah penting dalam pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.
“Penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian rakyat kita nomor satu stroke, nomor dua jantung. Karena itu layanan seperti ini harus tersedia di seluruh provinsi,” kata Budi saat meninjau RSUD Raden Mattaher, Jambi, Jumat (31/10).
Menurut Budi, pemerintah menargetkan setiap provinsi memiliki kemampuan penanganan bedah jantung, karena peluang hidup pasien meningkat signifikan jika serangan jantung atau stroke ditangani dalam waktu kurang dari dua jam.
Operasi jantung perdana di Jambi ini berjalan lancar tanpa kendala. Tim medis dari Jambi dan Palembang bekerja secara kolaboratif dengan dukungan teknologi dan perangkat operasi jantung yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan. Pasien dilaporkan dalam kondisi stabil pascaoperasi.
Kemenkes saat ini tengah memperkuat pendidikan dan distribusi dokter spesialis di daerah, melalui sistem pendidikan berbasis rumah sakit agar tenaga ahli dapat tersebar merata hingga luar Jawa. Selain itu, program peningkatan kompetensi tenaga medis dan penyediaan alat kesehatan seperti CT scan dan cathlab akan dilakukan secara bertahap.
“Semua kabupaten nanti akan dibagi CT scan dan alat untuk penanganan jantung dan stroke. Tinggal siapkan SDM-nya, alat pasti datang,” ujar Budi.
Operasi jantung terbuka perdana dengan fasilitas memadai
Ia menargetkan dalam tiga tahun ke depan seluruh provinsi memiliki fasilitas memadai untuk penanganan jantung dan stroke, termasuk kemampuan operasi bypass dan perbaikan katup jantung. Revitalisasi layanan juga akan diperluas untuk penanganan kanker, ginjal, dan kesehatan ibu-anak.
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam menambah sumber daya manusia, fasilitas, dan dukungan operasional agar RSUD Raden Mattaher dapat menjadi pusat rujukan jantung di Sumatra.
“Kebutuhan layanan jantung di Jambi sangat besar, mencapai lebih dari 700 kasus per tahun. Kemampuan operasi jantung di provinsi ini menjadi kebutuhan mendesak,” ujarnya.
Keberhasilan operasi perdana ini diharapkan menjadi awal transformasi layanan jantung di Jambi, mengurangi kebutuhan rujukan ke luar daerah, serta memastikan masyarakat mendapatkan penanganan cepat terhadap penyakit kardiovaskular, salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. (*/S-01)







