
FAKULTAS Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Kuliah Umum bersama Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia, Dr. Natalius Pigai, M.A., M.Hum., di Auditorium FISIP UNDIP, Kampus Tembalang, Kamis (30/10).
Acara yang dihadiri lebih dari 450 mahasiswa, dosen, dan pimpinan universitas ini menjadi bagian dari upaya memperkuat pemahaman serta pengamalan nilai-nilai HAM di lingkungan akademik.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Universitas Diponegoro yang diwakili Rektor Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., dan Kementerian HAM RI oleh Menteri Natalius Pigai. Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dengan fokus pada pengarusutamaan nilai-nilai HAM di perguruan tinggi.
“Jalan, jembatan, dan ekonomi memang penting, tetapi aset paling berharga di muka bumi ini adalah hak asasi manusia. Menjaga dan menghormati HAM berarti menjaga martabat kemanusiaan itu sendiri,” ujar Natalius Pigai dalam kuliahnya.
Ia juga menegaskan pentingnya peran kampus sebagai ruang pembentukan kesadaran kemanusiaan.
“Mahasiswa harus berani menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan sosial. Tanpa penghormatan terhadap martabat manusia, kemajuan bangsa tidak akan bermakna,” tambahnya.
Sesi kuliah berlangsung interaktif, dengan dialog reflektif antara Menteri dan mahasiswa mengenai penerapan nilai-nilai HAM dalam kehidupan sehari-hari.
Rektor UNDIP Prof. Suharnomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNDIP merepresentasikan semangat kebangsaan dan keberagaman Indonesia.
“Mahasiswa UNDIP berasal dari seluruh penjuru Nusantara, termasuk daerah 3T. UNDIP adalah kampus NKRI, tempat terbaik bagi anak bangsa untuk belajar bersama demi kemajuan Indonesia,” tuturnya.
Ia juga memaparkan berbagai inovasi riset yang tengah dikembangkan UNDIP, salah satunya mesin desalinasi air laut menjadi air siap minum yang diuji coba bersama BNPB untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
“Dengan semangat UNDIP Bermartabat, UNDIP Bermanfaat, kami terus mendorong inovasi untuk kemaslahatan bangsa,” imbuhnya.
Pendidikan HAM telah dipersiapkan lama
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Kepala Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP, Dr. Nur Hidayat Sardini, S.Sos., S.H., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan sejak Juni 2025 sebagai komitmen UNDIP menjadi pelopor penerapan nilai-nilai HAM di kampus.
“Kerja sama ini akan dilanjutkan dengan program strategis seperti pengembangan pusat studi HAM, peningkatan kualitas SDM, dan integrasi HAM dalam kegiatan riset, pendidikan, serta pengabdian masyarakat,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan pesan inspiratif dari Menteri Natalius Pigai yang menyinggung semangat juang Pangeran Diponegoro sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan—nilai yang sejalan dengan perjuangan penegakan HAM masa kini.
Melalui kolaborasi dengan Kementerian HAM RI, Universitas Diponegoro menegaskan komitmennya menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif, humanis, dan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan ke-16 SDGs: Peace, Justice, and Strong Institutions. (Htm/S-01)







