Ahli Geologi UGM Ungkap Fakta Ilmiah di Balik Meteor Cirebon

MENANGGAPI peristiwa jatuhnya batu meteor di wilayah Cirebon, dosen Teknik Geologi UGM Dr. Nugroho Imam Setiawan menjelaskan bahwa fenomena tersebut bisa dipandang dari dua sisi: berkah ilmiah dan potensi musibah.

Menurutnya, dari sisi ilmiah, meteorit memberikan banyak manfaat karena bisa menjadi sumber informasi penting mengenai komposisi batuan tata surya, umur bumi, serta sistem pembentukan planet.

Melalui meteorit, kita bisa mengetahui komposisi batuan di sekitar bumi, memperkirakan umur meteorit yang juga memberi petunjuk tentang umur bumi, dan memahami proses yang terjadi di tata surya,” ujarnya, Kamis (16/10).

Namun, Nugroho menegaskan bahwa untuk memastikan keaslian kandungan meteorit, proses pengambilan sampel harus dilakukan dengan cara khusus dan sesegera mungkin setelah jatuh.

BACA JUGA  Sekitar 75% Pemenang Pilkada Sudah Terprediksi Sejak Awal


Semakin cepat diambil, semakin baik. Kalau terlalu lama, meteorit bisa bercampur dengan tanah dan lapuk, sehingga mengurangi keasliannya,” jelasnya.

Ia menambahkan, salah satu kandungan organik yang kadang ditemukan dalam meteorit adalah asam amino, yakni komponen dasar penyusun kehidupan. Namun, zat ini bisa hilang sebelum mencapai permukaan bumi karena suhu tinggi saat menembus atmosfer.

“Jika meteorit memiliki pori-pori untuk melindungi asam amino, kandungan itu bisa bertahan. Tapi jika tidak, unsur organiknya akan terkikis dan hilang,” terangnya.

Di sisi lain, Nugroho mengingatkan bahwa jatuhnya meteorit juga bisa membawa dampak destruktif, terutama jika ukurannya besar dan jatuh di area pemukiman atau laut.

BACA JUGA  Meteor Jatuh di Langit Kuningan–Cirebon, Fenomena Langka

Beberapa peristiwa pernah menimbulkan kerusakan besar, bahkan tsunami,” katanya.

Meski demikian, ia menilai risiko tabrakan besar asteroid dengan bumi sangat kecil, karena atmosfer bumi berfungsi sebagai pelindung alami.

Atmosfer membuat benda ruang angkasa yang besar hancur lebih dulu sebelum mencapai permukaan bumi. Tapi potensi jatuhan meteorit tetap ada karena banyak asteroid mengorbit di sekitar bumi,” pungkasnya. (AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

PEMERINTAH memastikan akan merevisi sejumlah regulasi terkait skema pembiayaan Koperasi Merah Putih. Salah satu perubahan paling krusial adalah penetapan pembayaran cicilan menggunakan dana desa, yang mencapai sekitar Rp40 triliun per…

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025