Kenali Unfinished Business, Pengalaman Emosional Belum Kelar

PERNAHKAN Anda setiap berbicara dengan orangtua selalu penuh emosi, marah dan keinginan menyudahi pembicaraan. Padahal orangtua Anda tidak sedang marah.

Hal itu terjadi setiap kali berbicara dengan orangtua. Kondisi seperti disebut unfinished business.

Unfinished business dalam psikologi merujuk pada pengalaman emosional yang belum terselesaikan. Biasanya berupa konflik, trauma, perasaan bersalah, marah, sedih, atau penyesalan yang berasal dari masa lalu dan masih memengaruhi pikiran, perasaan, atau perilaku seseorang di masa kini.

Konsep ini banyak digunakan dalam terapi Gestalt, yang dikembangkan oleh Fritz Perls.

Ciri-Ciri Unfinished Business:

  • Perasaan emosional yang terus muncul ketika mengingat kejadian tertentu.
  • Respons yang tidak proporsional terhadap situasi saat ini karena dipengaruhi masa lalu.
  • Adanya penghindaran terhadap pembicaraan atau situasi tertentu.
  • Perasaan “mengganjal”, tidak tenang, atau belum “selesai” terhadap seseorang atau peristiwa.
BACA JUGA  Jangan Jadi Ayah Absen: 80% Anak Indonesia Fatherless

Contoh:

  • Seseorang yang belum memaafkan orang tua karena perlakuan buruk di masa kecil, dan perasaan itu membuatnya sulit menjalin hubungan dekat.
  • Perasaan bersalah yang belum terselesaikan terhadap teman yang sudah meninggal karena ada kata-kata yang belum sempat diucapkan.

Mengapa Penting Diselesaikan?

Jika dibiarkan, unfinished business dapat:

  • Menyebabkan kecemasan atau depresi.
  • Menghambat perkembangan pribadi.
  • Memengaruhi hubungan dengan orang lain.
  • Muncul dalam bentuk mimpi, kilas balik, atau reaksi emosional berlebihan.

Cara Menyelesaikannya:

  • Terapi psikologis, terutama terapi Gestalt, membantu klien mengenali, mengekspresikan, dan menyelesaikan konflik yang belum selesai.
  • Dialog imajinatif seperti “kursi kosong” (empty chair technique), di mana klien berdialog dengan figur yang terkait konflik secara simbolis.
  • Menulis surat (yang boleh dikirim atau tidak), melakukan refleksi diri, atau rekonsiliasi nyata..
BACA JUGA  Mendengarkan Suara Ibu Punya Efek Menenangkan

Menyelesaikannya penting agar seseorang bisa hidup lebih bebas secara emosional dan lebih hadir di masa kini. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

PEMERINTAH Indonesia bersama otoritas Kerajaan Arab Saudi terus mencari tiga jemaah haji hilang. Penegasan itu dikatakan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (14/7/2025) “Insya Allah kita berdoa semoga bisa…

Terpilih Aklamasi, Alfonso Situmorang Kembali Pimpin PWI Bonapasogit

ALFONSO Situmorang kembali dipercaya memimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bonapasogit dalam Konferensi Cabang yang digelar di Tarutung, Senin (14/7/2025). PWI Bonapasogit mencakup empat kabupaten di Sumatera Utara, yakni Tapanuli Utara,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Bupati Humbahas Sampaikan Nota Pengantar P-APBD 2025

  • July 14, 2025
Bupati Humbahas Sampaikan Nota Pengantar P-APBD 2025

Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

  • July 14, 2025
Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

Timnas Indonesia Lolos ke 8 Besar Kejuaraan Voli Asia U-16

  • July 14, 2025
Timnas Indonesia Lolos ke 8 Besar Kejuaraan Voli Asia U-16

Terpilih Aklamasi, Alfonso Situmorang Kembali Pimpin PWI Bonapasogit

  • July 14, 2025
Terpilih Aklamasi,  Alfonso Situmorang Kembali Pimpin PWI Bonapasogit

Tekan Kriminalitas, Polda DIY Galakkan Operasi Miras

  • July 14, 2025
Tekan Kriminalitas, Polda DIY Galakkan Operasi Miras

Polda DIY Sasar 7 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Progo

  • July 14, 2025
Polda DIY Sasar 7 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Progo