Pola Penyebab Kematian Ibu Melahirkan di Indonesia Berubah

POLA penyebab kematian ibu melahirkan di Indonesia nomor satu adalah pendarahan diikuti dengan hipertensi  dalam kehamilan dan infeksi.

Kini bertransisi dengan komplikasi non obstetri yang menduduki peringkat pertama diikuti dengan hipertensi dan perdarahan.

“Komplikasi non-obstetri merupakan suatu kumpulan penyakit yang berkaitan dengan gangguan metabolisme, termasuk di dalamnya penyakit jantung, obesitas, dan diabetes mellitus,” kata Detty Siti Nurdiati dalam pidato pengukuhan Guru Besar dirinya yang berlangsung di ruang balai Senat UGM, Kamis (10/4).

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan  UGM ini mengatakan perubahan pola penyebab kematian ibu ini perlu ditelusuri lebih lanjut, agar dapat menjawab tantangan dan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan bayi.

Bahkan identifikasi faktor risiko pun menjadi sangat penting untuk dilakukan sejak masa prakonsepsi, kehamilan, persalinan, sampai pasca persalinan agar penanganan yang dilakukan dapat komprehensif.

BACA JUGA  Baby Blues Bisa Dicegah Dengan Yoga atau Jalan Kaki Cepat

Strategi yang dilakukan pun harus berdasarkan atas praduga every pregnancy is at risk. Artinya setiap kehamilan berisiko dan tidak ada kehamilan yang benar-benar bebas dari kemungkinan komplikasi.

“Upaya yang dilakukan bukan hanya penanganan pada saat kelahiran, namun juga untuk kehamilan-kehamilan selanjutnya,” ujarnya.

Pola penyebab kematian ibu melahirkan harus diteliti

Dari hasil penelitiannya yang menggunakan pendekatan epidemiologi untuk melakukan analisis yang sistematik dan berbasis data mengenai pola, penyebab serta dampak masalah kesehatan di masyarakat.

Umumnya permasalahan yang kerap terjadi di lapangan adalah adanya keterlambatan diagnosis. Padahal skrining dan deteksi dini kelainan pada janin seawal mungkin sangat bermanfaat.

Sebab, para Ibu akan lebih awal menyadari kondisi kehamilannya, sehingga pengambilan keputusan untuk melanjutkan kehamilan atau melakukan terminasi kehamilan akan lebih tepat, aman, efektif dan efisien.

BACA JUGA  Baby Blues Bisa Dicegah Dengan Yoga atau Jalan Kaki Cepat

“Semakin muda umur kehamilan, semakin rendah risiko terjadinya komplikasi akibat tindakan terminasi tersebut baik dari segi fisik, fungsi reproduksi maupun dampak psikologis ibu,” katanya.

Ada dua contoh kasus yang menekankan betapa pentingnya disiplin ilmu kedokteran fetomaternal (KFm), dalam merawat ibu baik sebelum dan selama kehamilan. Saat persalinan serta pasca persalinan secara berkesinambungan dan komprehensif.

Lebih lanjut, subspesialis KFm akan menangani bu hamil risiko tinggi akibat komplikasi obstetri dan medis, skrining dan diagnostik prenatal.

Serta manajemen kelainan atau komplikasi janin, tindakan invasif dan non-invasif pada janin, fetal therapy, manajemen persalinan risiko tinggi, masalah genetik dalam kehamilan, dan dampaknya.

Melalui fetomaternal pula, evidence synthesis, atau suatu penelitian sekunder,menyatukan semua penelitian primer yang mempunyai pertanyaan penelitian yang sama dan relevan dapat dilakukan.

BACA JUGA  Baby Blues Bisa Dicegah Dengan Yoga atau Jalan Kaki Cepat

Penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk  adanya kesenjangan pengetahuan atau adanya perbedaan pendapat antar ahli. Dan untuk mencari bukti ilmiah terbaik dan terkini yang menjadi dasar pengambilan keputusan klinis atau pembuatan kebijakan nantinya.

Siswantini Suryandari

Related Posts

SPMB Jabar 2025 Berjalan Lancar, Server Sudah Stabil

SETELAH sempat mengalami gangguan teknis pada hari kedua pelaksanaan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan bahwa proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 kini berjalan lancar dan…

KAI Logistik Catat Kenaikan 9% di Layanan Logistik Retail

PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat hingga April 2025, layanan pengiriman logistik retail yang dilayani melalui KALOG Express terus naik. Kenaikan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

SPMB Jabar 2025 Berjalan Lancar, Server Sudah Stabil

  • June 12, 2025
SPMB Jabar 2025 Berjalan Lancar, Server Sudah Stabil

KAI Logistik Catat Kenaikan 9% di Layanan Logistik Retail

  • June 12, 2025
KAI Logistik Catat Kenaikan 9% di Layanan Logistik Retail

KLH/BPLH Segel Dua Pabrik Pencemar Udara di Serang

  • June 12, 2025
KLH/BPLH Segel Dua Pabrik Pencemar Udara di Serang

Urai Macet Akibat Rob, U -Turn Ruas Semarang-Sayung Ditutup Beton

  • June 12, 2025
Urai Macet Akibat Rob,  U -Turn Ruas Semarang-Sayung Ditutup Beton

Pemerintah Kaji Pemanfaatan Bandara Thaif untuk Haji Indonesia

  • June 12, 2025
Pemerintah Kaji Pemanfaatan Bandara Thaif untuk Haji Indonesia

Pemkot Bandung Perkuat Kesiapsiagaan Ancaman Covid-19

  • June 12, 2025
Pemkot Bandung Perkuat Kesiapsiagaan Ancaman Covid-19