MAJELIS Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) menggelar pertemuan dengan 17 Dewan Profesor PTNBH se-Indonesia di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (8/11).
Pertemuan yang bertema ‘Peran Guru Besar dalam Penyiapan Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” itu salah satunya membahas krusial tentang kewenangan pengangkatan guru besar oleh perguruan tinggi.
Ketua MDGB PTNBH, Prof. Dr. Andi Pengerang Moenta menyebutkan, keberadaan dewan profesor di perguruan tinggi menjadi pusat kekuatan moral dan intelektual, guna memainkan peran menjaga dan mengembangkan kualitas akademik, keilmuan, dan karakter institusi.
Hal itulah yang membuat Ketua DP UNS, Prof Dr Suranto ketika menerima delegasi guru besar dari 17 PTNBH menghendaki perlunya MDGB PTNBH mengupas serius Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 44 Tahun 2024 Tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen.
Dia menekankan, regulasi tersebut menjadi isu penting yang harus dikupas tuntas, mengingat salah satunya memberikan kewenangan bagi perguruan tinggi melakukan pengangkatan guru besar.
“Ini tugas kita. Kita memiliki tanggung jawab besar tentang, bagaimana melahirkan para guru besar baru. Jadi harus ada sumbang saran. Sudah siapkah kita secara moral, etika, dan kepatutan,” tukas Suranto.
Dia paparkan, berbagai masukan sebagai sumbangsih yang terbaik, diyakini akan berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, terutama perihal pengangkatan guru besar kedepan.
Prof Andi Pangerang pun menguatkan, bahwa tugas Dewan Profesor tidak hanya sebatas mengawasi dan menjaga standar akademik. Tetapi juga harus mendorong inovasi keilmuan yang mampu menjawab tantangan zaman.
Bawa perubahan
Ia menilai, Permendikbudristek No. 44 Tahun 2024 sebagai regulasi yang membawa perubahan signifikan bagi tata kelola perguruan tinggi, khususnya dalam konteks kebijakan akademik dan struktur organisasi di universitas.
Sementara itu Rektor UNS Prof Dr Hartono ketika membuka pertemuan MDGB PTNBH, bahwa forum DP PTNBH se- Indonesia di Solo buka sekadar forum bertukas pikiran.
“Pastinya ini menjadi momentum strategis untuk merenungkan peran sentral yang diemban para guru besar dalam menghadapi tantangan global dan dinamika zaman,” papar Hartono.
Ia pun meyakini, sesuai tema yang digulirkan dalam MDGB ini akan menjadi peta jalan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045 dan seterusnya.
Ada beberapa aspek penting yang harus dimainkan MDGB, terutama tentang kualitas pendidikan dan riset, pembentukan karakter dan kepemimpinan, serta kontribusi dalam kebijakan nasional.
Dalam pertemuan MDGB PTNBH itu, para guru besar akan melaksanakan rapat pimpinan dan sidang komisi. Hasil pembahasan tiap komisi akan disampaikan dalam rapat pleno . (WID/N-01)