
PAUS Leo XIV kembali menyampaikan seruannya untuk perdamaian di Ukraina serta menyerukan gencatan senjata di Gaza, disertai dengan pembebasan para sandera dan upaya perlindungan anak-anak yang lebih kuat.
Paus dengan tegas menyerukan “gencatan senjata sekarang juga!” di Gaza, disertai pembebasan semua sandera, dan penegakan hukum kemanusiaan secara penuh.
“Dari Jalur Gaza,” kata Paus, “Kita mendengar tangisan para ibu dan ayah yang semakin keras memohon ke langit, sembari memeluk jasad anak-anak mereka yang tak bernyawa, dan yang terus dipaksa berpindah-pindah untuk mencari sedikit makanan, air, dan tempat perlindungan yang lebih aman dari serangan bom.”
Seruan ini disampaikan Paus dalam Audiensi Umum, Rabu (28/5), hanya satu hari setelah hampir 50 orang terluka saat mencoba mendapatkan bantuan pangan di lokasi distribusi di Gaza.
Dua pekan sebelumnya, militer Israel meluncurkan serangan besar-besaran di wilayah yang masih dilanda perang, sejak serangan kelompok militan Palestina di Israel pada Oktober 2023.
Seruan Perdamaian untuk Ukraina
Paus Leo membuka sambutannya kepada para peziarah dari Italia dengan seruan untuk perdamaian di Ukraina. Ia menyampaikan bahwa pikirannya sering tertuju kepada “rakyat Ukraina yang terkena dampak serangan serius baru terhadap warga sipil dan infrastruktur.”
Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina kembali menjadi sasaran serangan drone dan rudal Rusia yang terutama menargetkan wilayah sipil.
Serangan udara terhadap kota-kota Ukraina ini merupakan yang terbesar sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada 2022.
“Saya berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendoakan semua korban, terutama anak-anak dan keluarga mereka,” ujar Paus dalam audiensi tersebut, sembari kembali menyerukan “penghentian perang dan dukungan bagi setiap inisiatif dialog dan perdamaian.”
Ia pun mengajak semua orang “untuk bergabung dalam doa demi perdamaian di Ukraina dan di mana pun orang-orang menderita akibat perang seperti dikutip dari Vatican News. (*/S-01)








