MENTERI Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren menyerukan diakhirinya invasi Israel di Rafah, Jalur Gaza, Palestina. Ia juga mengatakan gencatan senjata tidak akan terjadi tanpa penarikan semua pasukan Israel dari Palestina.
“Saya pikir rencana yang saat ini diusulkan oleh Presiden (Amerika Serikat) Joe Biden adalah dasar dari apa yang diperlukan,” kata Ollongren dalam Dialog Shangri-la, di Singapura, Minggu (2/6).
Ollongren menambahkan bahwa perang di Gaza tidak dapat diselesaikan melalui solusi militer. Oleh sebab itu, dia meminta sekutunya itu untuk menghentikan kebiadaban di Rafah sesegera mungkin.
“Perang tidak bisa berlanjut seperti ini. Perkembangan ini harus dihentikan dan kita harus mempunyai solusi dua negara,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mendesak Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Biden. Israel, yang didukung oleh Presiden Biden, kini telah mengajukan tawaran baru kepada Hamas untuk membebaskan para sandera.
“Saya pikir ini adalah momen yang penting dan harus kita manfaatkan untuk mengakhiri konflik ini. Bukan hanya sekarang, tapi selamanya,” kata Cameron.
Ia mengatakan Gaza tidak dapat diperintah oleh Hamas dan Israel membutuhkan jaminan mengenai keamanannya. Pihaknya mendukung Otoritas Palestina dan menetapkan parameter negara Palestina.
Komentar tersebut muncul ketika Hamas menyambut baik usulan Biden. Namun pesan beragam muncul dari Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan ada gencatan senjata permanen tanpa penghancuran Hamas.
Qatar, Mesir, dan AS meminta Hamas dan Israel untuk menyelesaikan perjanjian yang mewujudkan prinsip-prinsip yang digariskan Biden. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hampir tidak ada layanan kesehatan yang tersisa di Rafah setelah rumah sakit terakhir yang berfungsi sebagian di kota itu, Rumah Sakit al-Helal al-Emirati, ditutup.
Ribuan warga Israel turun ke jalan mendesak Netanyahu untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas dan membebaskan para tawanan yang ditahan di Gaza. Namun para menteri sayap kanan mengancam akan menggulingkan pemerintahan jika dia menerima kesepakatan tersebut.
Setidaknya 36.379 warga Palestina tewas dan 82.407 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas setidaknya 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan. (*)