Kecelakaan Pesawat Jeju Air hanya 2 Orang Selamat, 179 Tewas

HANYA dua orang dinyatakan selamat dari kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan,  Minggu (29/12).

Pesawat yang membawa 181 orang ini dilaporkan 179 orang meninggal dunia. Dua orang selamat adalah dua awak kabin. Keduanya mengalami luka serius.

Kecelakaan Jeju Air  penerbangan 7C2216  dianggap paling terburuk dan mematikan yang melibatkan maskapai Korea Selatan sejak kecelakaan Korean Air Lines pada 1997 di Guam yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Kecelakaan pesawat Boeing 737-800 di Bandara Internasional Muan ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan.

Maskapai Jeju Air didirikan pada 2005 dan berada di urutan ketiga setelah Korean Air Lines dan Asiana Airlines dalam jumlah penumpang di Korea Selatan.

BACA JUGA  62 Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Sao Paulo

Kecelakaan udara paling mematikan sebelumnya di Korea Selatan terjadi pada tahun 2002, ketika Boeing 767-200 yang dioperasikan oleh Air China menabrak bukit di dekat kota pelabuhan Busan.

Peristiwa itu menewaskan 129 orang dan 37 orang lainnya luka-luka.

Berikut beberapa kecelakaan pesawat atau melibatkan maskapai Korsel:

  • Pada September 1983, pesawat Korea Airlines Penerbangan 007 ditembak jatuh oleh jet tempur Soviet saat pesawat tersebut masuk ke wilayah udara Soviet di atas Pulau Sakhalin, menewaskan seluruh 269 orang di dalamnya.
  • Pada Juli 1993, Boeing 737-500 yang dioperasikan oleh Asiana Airlines mendarat beberapa kilometer sebelum landasan pacu di Bandara Mokpo, Korea Selatan, dalam cuaca buruk. Lebih dari 60 orang meninggal dunia.
  • Pada Agustus 1997, Korean Air Penerbangan 801, sebuah Boeing 747-3B5B (747-300) yang dioperasikan oleh Korean Air, menabrak bukit dekat bandara internasional Guam, menewaskan 228 dari 254 orang di dalam pesawat.
  • Pada Juli 2011, sebuah pesawat kargo Asiana Boeing 747-400 jatuh ke laut di lepas Pulau Jeju, Korea Selatan. Insiden ini kemudian diketahui disebabkan oleh kebakaran di ruang kargo. Kedua pilot meninggal dunia.
  • Pada Juli 2013, Asiana Airlines Penerbangan 214 jatuh di Bandara San Francisco ketika ekor pesawat Boeing 777 menabrak tembok laut sebelum landasan pacu, menyebabkan pesawat berputar. Tiga remaja asal Tiongkok meninggal dunia, dan lebih dari 180 dari sekitar 300 penumpang mengalami luka-luka. (*/S-01)
BACA JUGA  Sugianto Penyelamat Warga Desa Saat Kebakaran Hutan di Korea

Siswantini Suryandari

Related Posts

Pelajaran dari Mali untuk Timnas U-23

TIM nasional Indonesia U-23 mendapat pelajaran berharga jelang tampil di multiajang SEA Games Thailand 2025. Saat melakoni laga uji coba melawan Mali U-23 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (15/22)…

Enam Korban Ditemukan dan 14 masih Hilang di Hari Ketiga Longsor Majenang

PENCARIAN korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari ketiga. Hingga Sabtu (15/1) pukul 14.00 WIB, tim gabungan menemukan 6 korban dalam kondisi meninggal dunia, sementara 14…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pelajaran dari Mali untuk Timnas U-23

  • November 16, 2025
Pelajaran dari Mali untuk Timnas U-23

Tim Voli Putra Ditargetkan Medali Emas di SEA Games 2025

  • November 15, 2025
Tim Voli Putra Ditargetkan Medali Emas di SEA Games 2025

Jadi PB XIV, Gusti Purbaya Siap Lestarikan Budaya Jawa dan Dukung NKRI

  • November 15, 2025
Jadi PB XIV, Gusti Purbaya Siap Lestarikan Budaya Jawa dan Dukung NKRI

Enam Korban Ditemukan dan 14 masih Hilang di Hari Ketiga Longsor Majenang

  • November 15, 2025
Enam Korban Ditemukan dan 14 masih Hilang di Hari Ketiga Longsor Majenang

Boiyen Resmi Menikah dengan Rully di ICE BSD

  • November 15, 2025
Boiyen Resmi Menikah dengan Rully di ICE BSD

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa