MTI Nilai Mangkraknya Perumahan Subsidi karena Jauh dari Akses Transportasi

MASYARAKAT Transportasi Indonesia (MTI) menyebut mangkraknya sejumlah perumahan bersubsidi karena lokasinya jauh dari akses transportasi umum. Sebab hal itu memicu beban biaya transportasi tambahan bagi masyarakat.

“Perlu solusi agar tidak terus berulang. Sebab hunian yang terbengkalai karena banyak hal. Salah satu faktor pemicunya adalah, konsumen sadar bahwa rumah yang dibeli jauh dari akses transportasi umum,”  kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno kepada Mimbar Nusantara, Minggu ( 23/6)

Beban biaya tambahan jika hunian perumahan yang dipilih jauh dari transportasi umum, membuat masyarakat batal membeli, meski sudah disubsidi. Yang terjadi mereka memilih balik cari kos atau sewa rumah yang dekat dengan tempat kerja.

BACA JUGA  Pembangunan Infrastruktur Jateng Diarahkan Dukung Ketahanan Pangan dan Industri 

Dia memaparkan, proyek rumah subsidi yang terkendala akses jalan dan transportasi umum, mesti butuh kerjasama pengembangan dengan Pemda, guna memastikan ketersediaan sarana dan infrastruktur .

MTI mencermati, bahwa layanan angkutan umum yang buruk tidak hanya berdampak buruk pada kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, kecelakaan lalu lintas, tetapi bisa berpengaruh pada kesehatan, dan ekonomi biaya tinggi.

Bahkan, lanjut pengamat transportasi Universitas Katolik Soegiapranata Semarang itu, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu sebab angka putus sekolah, serta perkawinan usia dini meningkat. Setidaknya hal itu menjadi catatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Tengah.

Dengan gambaran tersebut, Djoko Setijowarno berpendapat, Indonesia kini sedang mengalami darurat angkutan umum dan mendesak pemerintah untuk menyediakan dana khusus untuk alokasi angkutan umum.

BACA JUGA  Miris! 41 Ribu Anak di Jabar Diketahui Bermain Judi Online

Terutama untuk membenahi angkutan umum dalam kota, transportasi perkotaan dan perdesaan yang terus mengalami keterpurukan, di tengah pembangunan jaringan jalan tol di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera yang mampu membangkitkan bisnis AKAP (antar kota antar provinsi).

Yang jelas MTI mencatat, saat ini banyak kota di Indonesia, sudah tidak memiliki layanan angkutan umum. Dari 38 ibukota provinsi, baru 15 kota mencoba membenahi angkutan umum berbadan hukum dan diberikan subsidi.

Dari pencermatan MTI, porsi anggaran subsidi transportasi tahun 2024 melalui DIPA Kementerian Perhubungan ada Rp 4,39 trilun  atau 35,7 %. Lalu DIPA Kementerian Keuangan sebesar Rp 7,9 triliun atau 64,3 %,, yang dibagi untuk PSO Perkeretaapian Rp 4,7 triliun  dan PSO Transportasi Laut Rp 3,2 triliun.

BACA JUGA  Presiden Minta Kepala Daerah Mulai Bangun Transportasi Massal yang Murah

Djoko menyebut, subsidi transportasi di dalam DIPA Kemenhub termasuk dalam kategori kegiatan, sehingga sulit dibesarkan anggarannya, sehingga  untuk menambah subsidi transportasi khususnya angkutan umum dalam DIPA Kementerian Keuangan lebih memungkinkan.

Pada bagian lain, Kementerian Perhubungan diapresiasi MTI, seiring kegiatan pembelian sejumlah bus untuk dibagikan ke sejumlah daerah yang mulai merintis Program Bus Sekolah.(WID/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Pembangunan Infrastruktur Jateng Diarahkan Dukung Ketahanan Pangan dan Industri 

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur pada 2025 untuk menopang ketahanan pangan dan pengembangan industri. Salah satu pembangunan itu yakni perbaikan jalan dan saluran irigasi. Kepala Dinas Pekerjaan…

Ketika Kepala OPD Dipaksa Berlenggak-Lenggok di Semarang Night Fashion

KOTA Lama Semarang kembali menjadi pusat perhatian dengan gelaran Semarang Night Fashion, Sabtu (30/11) malam. Acara itu menjadi puncak rangkaian Dekranasda Semarang Festival 2024, yang digelar selama tiga hari berturut-turut…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Ombudsman Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik Pemda Jateng

  • December 2, 2024
Ombudsman Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik Pemda Jateng

KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Kompetisi Jurnalistik 2024

  • December 2, 2024
KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Kompetisi Jurnalistik 2024

Densus 88 Latih 50 Eks Anggota JI Cara Service AC

  • December 2, 2024
Densus 88 Latih 50 Eks Anggota JI Cara Service AC

The 11Th Global Culture Festival Jadi Ajang Perkenalan Budaya

  • December 2, 2024
The 11Th Global Culture Festival Jadi Ajang Perkenalan Budaya

Migran Care Nilai Pemerintah Abai pada Pekerja Perempuan Migran

  • December 2, 2024
Migran Care Nilai Pemerintah Abai pada Pekerja Perempuan Migran

Cegah Radikalisme, Pemerintah Harus Bekali Pekerja Migran

  • December 2, 2024
Cegah Radikalisme, Pemerintah Harus Bekali Pekerja Migran