
KEMENTERIAN Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Huawei Indonesia kembali menegaskan komitmen mereka untuk memperkuat dan memperluas kolaborasi dalam penyiapan talenta digital unggulan Indonesia.
Kolaborasi strategus Kementerian Ketenagakerjaan dengan Huawei Indonesia merupakan salah satu bentuk sinergi nyata antara sektor publik dan swasta dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Melalui pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap transformasi digital dan kebutuhan industri.
Keduanya memperbaharui kemitraan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) yang diselenggarakan di Huawei Innovation Centre di Jakarta.
MoU ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman untuk pengembangan kapasitas dan talenta digital di sektor TIK yang telah terjalin sejak 2022.
Kementerian Ketenagakerjaan dan Huawei bersinergi
Berdasarkan nota kesepahaman yang akan berlangsung hingga 2028, keduanya akan bersinergi dalam beberapa lingkup kerjasama.
Antara lain peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia, penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
Kemudian penyelenggaraan program pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pengawasan ketenagakerjaan dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja, penyediaan informasi pasar kerja. Serta pemanfaatan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang ekosistem ketenagakerjaan.
“Saat ini, teknologi digital berkembang secara eksponensial. Kami berharap melalui kerjasama ini kita dapat menyiapkan talenta digital Indonesia,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Prof Yassierli dalam sambutannya.
MoU ini juga menargetkan peningkatan employability bagi lulusan pelatihan melalui kolaborasi dengan ekosistem Huawei dan para mitra, menjadikan mereka lebih siap masuk ke dunia kerja.
“Tahun ini, Huawei merayakan 25 tahun kehadiran di Indonesia. Kami berharap terus dalam berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja bersama para mitra kami,” tutur Long, CEO Huawei Indonesia.