Pemerintah Kaji Ulang Efisiensi APBN Lebih Tepat

PEMERINTAHAN Prabowo-Gibran tengah melakukan upaya penghematan besar-besaran dengan melakukan efisiensi  APBN dan APBD.

Sebagai dampaknya, banyak kementerian dan lembaga-lembaga pemerintahan maupun daerah yang terkena pemangkasan anggaran ini.

Guru Besar UGM Bidang Manajemen Kebijakan Publik, Prof. Dr. Wahyudi Kumorotomo, M.P.P. mengatakan bahwa program penghematan cenderung timpang akan berdampak pada sektor-sektor mendasar.

“Program penghematan ini cenderung timpang, sektor-sektor tertentu yang sebenarnya lebih fundamental, lebih mendasar untuk pelayanan publik justru kena pemangkasan,” kata Wahyudi, Jumat (14/2).

Ia menyayangkan bahwa kementerian strategis dan penting bagi rakyat.

Seperti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Hak Asasi Manusia, dan Kementerian Kebudayaan dipotong anggarannya.

Sedangkan Kementerian Pertahanan, justru lolos dari hal tersebut, bahkan pembelian alutsista terus berjalan.

BACA JUGA  Pemerintahan Prabowo-Gibran Hadapi Perilaku Boros Birokrasi

“Bukan berarti tidak setuju penghematan, realokasi, atau efisiensi apapun namanya, tetapi efisiensi itu juga harus tepat,” jelasnya.

Wahyudi meminta pemerintah untuk benar-benar mengkaji ulang efisiensi ini. Apalagi efisiensi saat ini sangat sulit dilakukan mengingat profil kabinet yang membengkak.

Ia menyebutkan bahwa hal tersebut berdampak besar pada anggaran yang kini naik hampir dua kali lipat daripada anggaran tahun sebelumnya yang hanya memiliki 34 kementerian.

Wahyudi mengingatkan lagi dengan peraturan yang masih tetap sama, kabinet akan tetap menyedot dana yang besar.

Contohnya menteri dan wakil menteri memiliki jatah tunjangan yang tidak terlalu berbeda. Wakil menteri bahkan mendapatkan 85% tunjangan dari jabatan menteri.

“Kenyataanya menteri dan wakil menteri yang kita miliki sudah banyak, apalagi ditambah dengan staf khusus yang terus bertambah, sudah pasti akan menyedot anggaran,” paparnya.

BACA JUGA  Kinerja Natalius Pigai Dinilai Paling Rendah

“Terlebih, banyak dari staf khusus ini tidak berhubungan langsung dengan misi dari Kementerian dan tidak,

selalu meningkatkan kinerja pemerintahan yang bersangkutan,” lanjut Wahyudi.

Ia sepakat jika pemotongan anggaran dilakukan pada pos-pos anggaran yang tidak berhubungan langsung dengan pelayanan publik seperti mengurangi perjalan-perjalan dinas yang tidak perlu.

Tidak perlu belanja ATK, mengurangi kegiatan seminar yang mengharuskan menginap di hotel dan renovasi gedung.

“Saya kira untuk pos anggaran ini jika dipangkas tentu tidak akan menjadi masalah,” terangnya.

Efisiensi APBN jangan di sektor vital

Masalahnya sektor-sektor vital di bidang kesehatan juga mengalami pengurangan jam pelayanan, pengurangan alat kesehatan dan obat-obatan. Hal ini berdampak buruk pada masyarakat.

BACA JUGA  Efisiensi Belanja Negara Tidak Boleh Korbankan Layanan Dasar

Menurut dia kebijakan penghematan anggaran ini seharusnya bersifat kolektif dan tidak timpang sebelah.

Dalam artian tidak hanya rakyat saja, namun juga untuk kalangan pejabat pemerintahan.  Setidaknya para pejabat mestinya harus memberikan contoh berhemat kepada masyarakat.

“Jangan pejabat menekan rakyat untuk berhemat, tapi ternyata pejabat tetap juga memelihara gaya hidup boros. Itu jelas akan menyakiti hati rakyat pada umumnya,” tegasnya.

Apalagi ada gelombang PHK karyawan dmana-mana.

 “Pemerintah harus memikirkan bagaimana orang tua dari anak-anak itu bisa mendapatkan pekerjaan dan menghidupi keluarga,” pungkasnya. (AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

SETELAH sukses tahun lalu, ajang Purwokerto Half Marathon akan kembali dihelat tahun ini. Rencananya, event tahunan ini akan digelar  pada 11 Mei mendatang. “Tahun kemarin pesertanya 3.300 pelari, tahun ini…

Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

KAI Commuter mendukung inovasi baru dalam sistem pembayaran digital berupa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap. Transaksi yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) ini memungkinkan transaksi dengan memindai QR Code…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

  • March 15, 2025
8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

Jelang Arus Mudik, Sambungan Jembatan Arteri Porong Amblas

  • March 15, 2025
Jelang Arus Mudik, Sambungan Jembatan Arteri Porong Amblas

Bakso Bintang Asia Bandung Perpaduan Kuliner Asia Tenggara

  • March 15, 2025
Bakso Bintang Asia Bandung Perpaduan Kuliner Asia Tenggara

Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

  • March 15, 2025
Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

Enam Bidang Studi di Undip Masuk QS WUR by Subject 2025

  • March 15, 2025
Enam Bidang Studi di Undip Masuk QS WUR by Subject 2025

Gakkum Kehutanan Tangkap Pembalak Liar di Kerumutan 

  • March 15, 2025
Gakkum Kehutanan Tangkap Pembalak Liar di Kerumutan