
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menpsrekraf) Sandiaga Uno mengakui adanya kekhawatiran dari pelaku pariwisata atas penurunan kelas Bandara Internasional Adisoemarno menjadi bandara domestik.
“Kami (Kemenparekraf) belum menproyeksi adanya penurunan kunjungan wisatawan internasional ( mancanegara ). Namun memang ada kekhawatiran dari pelaku pariwisata terkait penurunan menjadi bandara domestik,” kata Sandiaga di sela sela acara Solo Menari di Balai Kota Solo, Senin malam (29/4).
Kota Solo dan sekitar lanjut dia, perlu terus didorong kreatifitas kegiatannya, sehingga ekosistem ekonomi kreatif bisa meningkat lagi, sehingga memungkinkan kunjungan wisatawan internasional tetap tinggi.
Karena itu, ungkap dia, mesti perlu ditambah event event berkapasitas internasional di Solo, agar bandara domestik ini, masih bisa dipergunakan penerbangan internasional.
“Jadi meski menjadi domestik, bandara ini masih bisa dipergunakan sebagai penerbangan internasional sepanjang ada peningkatan event internasional,” tegas Sandiaga yang malam itu ikut berlenggak lenggok menari bersama ratusan anak yang antusias menari kontemporer.
Pada bagian lain Wali Kota Solo Gibran senada dengan Sandiaga Uno, bahwa meski Bandara Adi Soemarmo turun kelas menjadi bandara domestik, kunjungan wisatawan internasional diyakini masih membanjir.
“Saya setuju dengan Pak Menpsrekraf. Dengan memperbanyak event internasional di Solo, kita tetap optimistis. Jadi solusinya tahun ini dan tahun depan mesti banyak lagi event internasional untuk menarik kedatangan wisatawan mancanegara,” kata Gibran.
Apalagi, sergah pria milenial yang kini sudah ditetapkan sebagai wapres pasangan Presiden Prabowo Subianto ini, Kota Solo sudah masuk sebagai kota jejaring ekonomi kreatif dunia yang dikawal Unesco.
“Tahun depan Solo bisa menjadi tuan rumah CCN (Creatif Cities Network). Maka ini menjadi cara untuk menarik kunjungan wisatawan internasional,” pungkas Gibran. (WID/M-02)