SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menjadi koki lomba masak di gelaran Jateng Agro Innovation Expo di Agro Center Soropadan, Kabupaten Temanggung, Rabu (21/8).
Lomba masak berbahan cabai kering dan ikan kembung itu juga diikuti oleh sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng.
Dalam lomba itu, Sumarno mengenakan topi koki putih dan celemek hitam. Ia tampil bak juru masak profesional.
Sekda didampingi Asisten II Setda Jateng, Jarwanto Dwiatmoko tampak cekatan mengulek sambal tomat, menggoreng ikan, hingga menyajikan menu ikan kembung saus tiram bumbu pedas hasil olahannya.
Para kepala OPD juga melakukan kegiatan serupa dengan aneka masakan. Chef Al Faizal bersama pengurus TP PKK Provinsi Jateng menjadi juri.
Sumarno mengaku antusias mengikuti lomba masak dengan bahan-bahan tersebut. Sebab harga cabai dan bawang merah selama ini sangat fluktuatif.
Bahkan kerap menjadi komoditas penyumbang inflasi yang cukup signifikan.
Ia mengatakan ketika panen cabai dengan produktivitas melimpah, harganya anjlok. Bahkan kadang banyak yang terbuang.
Dengan dikeringkannya cabai para petani dapat terhindar dari pembusukan dan menambah nilai jual.
“Kita harus menyosialisasikan memasak dengan menggunakan cabai kering. Kalau mengenai rasa itu sama, cuma masyarakat belum tertarik,” kata Sumarno.
“Maka kita menyosialosaaikan agar masyarakat juga mengkonsumsi cabai yang dikeringkan,” lanjutnya.
Sumarno berharap apabila masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsi cabai kering, akan berdampak terhadap pengendalian inflasi di Jateng.
Ketika produksi berlebihan, harga tetap stabil karena bisa dikeringkan dan dimanfaatkan pada bulan-bulan berikutnya.
Selain sosialisasi pemanfaatan cabai kering, lomba masak ini juga sebagai sarana edukasi tentang kandungan gizi ikan kembung.
Menurutnya kandungan omega ikan kembung tidak kalah dengan ikan salmon. Dibeberkan Sumarno, ikan kembung merupakan produk unggulan perikanan tangkap di Jateng.
“Jadi, kita melakukan sosialisasi agar masyarakat mengkonsumsi produk lokal dengan kandungan gizi tinggi dan harga jauh lebih murah dari pada harga ikan impor,” pungkasnya. (Htm/S-01).