
PEMERINTAH Kabupaten Padang Pariaman bersama Pemerintah Pusat, BPBD, TNI, Polri, Dinas Sosial, serta Dinas Pekerjaan Umum secara intensif melakukan pendistribusian air bersih kepada warga terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Distribusi air bersih diprioritaskan ke wilayah-wilayah yang mengalami gangguan akses air bersih serta ke posko-posko pengungsian. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, sekaligus mendukung pemulihan infrastruktur air bersih di wilayah terdampak.
Pendistribusian air bersih dilakukan menggunakan mobil tangki dengan sistem drop point di lokasi pengungsian. Pasokan air untuk keluarga terdampak akan terus disalurkan secara berkelanjutan sesuai kebutuhan di lapangan selama masa tanggap darurat bencana.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, didampingi Pemerintah Pusat melalui Pos Pendamping Nasional Provinsi Sumatra Barat dan seluruh instansi terkait, berkomitmen memastikan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, tetap terpenuhi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan distribusi air bersih menjadi prioritas utama hingga infrastruktur air kembali berfungsi normal.
“Ketersediaan air bersih di Padang Pariaman akan terus dimonitor untuk memastikan kebutuhan minum, memasak, dan sanitasi dasar masyarakat dapat terpenuhi,” ujar Muhari, Sabtu (13/12).
Distribusi air bersih selama masa tanggap darurat
Untuk mendukung distribusi tersebut, Pemkab Padang Pariaman mengerahkan satu armada mobil tangki milik Perumda Tirta Anai dengan kapasitas 4.000 liter, serta dua unit mobil tangki berkapasitas masing-masing 4.000 liter dari Dinas Pekerjaan Umum.
Selain itu, distribusi air bersih juga mendapat dukungan tambahan enam unit mobil tangki dari Polda Riau dengan kapasitas 4.000 hingga 8.000 liter yang dikoordinasikan oleh Polres Padang Pariaman.
Seluruh armada pengangkut air bersih melakukan pengisian di dua depo milik Perumda Tirta Anai, yakni Depo Sungai Durian Tungka di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dan Depo Sungai Buluah di Kecamatan Lubuk Alung. Kedua depo tersebut dinilai mampu memenuhi kebutuhan pasokan air bagi seluruh armada yang beroperasi.
Selama masa tanggap darurat banjir dan longsor, kedua depo pengisian air tersebut beroperasi selama 24 jam. “Operasional depo dilakukan nonstop untuk memastikan distribusi air bersih tetap berjalan lancar,” kata Afdul, staf Perumda Tirta Anai yang bertugas di Depo Sungai Durian Tungka. (*/S-01)







