
BANK Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) optimistis pertumbuhan ekonomi provinsi itu tahun ini akan membaik dan melompat .
Hal ini di sampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rommy S Tamawiwy saat membuka Capacity Building Wartawan Ekonomi Babel di Westin Hotel Jakarta. Selasa (1/7).
Ia mengatakan paska kasus tata niaga timah pada 2023 hingga 2024 lalu, memberikan dampak luar biasa bagi Bangka Belitung, khusus bagi pertumbuhan ekonomi.
“Saat kasus itu mencuat pertumbuhan ekonomi Babel dari 4,6 persen anjlok hingga 0,5 persen,” kata Rommy.
Sektor unggulan
Hal ini menurut Tommy menggambarkan bahwa timah masih menjadi sektor unggulan, sehingga boomingnya kasus tata niaga memberikan dampak signifikan.
“Kehadiran BI menjadi sorotan, agar semua bisa kembali optimis, dimana sektor unggulan tidak hanya timah, tetapi ada sektor unggulan lainya,” ujar dia.
Diakuinya kondisi keterpurukan ekonomi Babel paska kasus tataniaga timah ini, awal tahun 2025 mulai membaik dari 0,5 persen kembali ke 4,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi kita bulan Pertama awal tahun ini luar biasa, semua ini tidak lepas baik dan kuatnya koordinasi yang dibangun,” ungkapnya.
Dampak positif
Rommy menambahkan, melihat membaiknya ekonomi di 2025 ini, akan memberikan dampak positif dan yakin pertumbuhan Ekonomi Babel akan melompat lebih tinggi.
Capacity Building Wartawan Ekonomi Bangka Belitung Bersama 28 media di Westin Hotel Jakarta berlangsung 1-2 Juli 2025 mendatang
Ada empat narasumber dalam kegiatan tersebut mereka adalah kepala BI Babel Rommy Tamawiwy, Faried caesar nugroho ekonom senior departemen kebijakan ekonomi makroprudensial, Harry Aginta ekonom ahli departemen kebijakan ekonomi dan moneter dan Ardina ayu dwiratna Ekonom senior departemen kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia. (Ren/N-01)