
GELOMBANG tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta . BMKG mengimbau agar masyarakat dan nelayan di pesisir selatan untuk waspada.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono dalam keterangan tertulisnya yang diterima Mimbar Nusantara, Selasa (10/6) mengatakan potensi gelombang ekstrem bisa terjadi hingga Kamis )12/6) mendatang.
Terjadinya fenomena ini akibat pengaruh bibit siklonik 92W di perairan sebelah timur Filipina.
“Keberadaan bibit siklon ini memengaruhi pola angin dan menyebabkan dominasi pola angin timuran yang akan turut mempengaruhi kondisi perairan di sebelah selatan Jawa,” jelasnya.
Warjono lebih lanjut mengatakan prakiraan gelombang laut perairan di selatan DIY mulai selatan Kabupaten Kulon Progo hingga selatan Kabupaten Gunungkidul berpotensi ombak tinggi pada kisaran 2,5 meter hingga 4,0 meter.
Kondisi ini, tambah Warjono risiko bagi perahu nelayan akan makin bertambah jika kecepatan angin mencapai 15 knot atau lebih dan tinggi gelombang 1,25 meter atau lebih.
“Untuk kapal tongkang berpotensi terdampak bila tinggi gelombang mencapai 1,5 meter atau lebih dengan kecepatan angin 16 knot atau lebih,” kata Warjono.
Untuk kapal feri akan berdampak jika gelombang mencapai 2,5 meter atau lebih dengan kecepatan angin 21 knot atau lebih. Kecepatan 1 knot sama dengan 1,852 kilometer per jam. (AGT/S-01)