
WAKIL Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mengirim anak nakal ke barak militer.
Menurutnya, kedisiplinan wajib diterapkan. Namun tidak harus dilakukan dengan memasukkan pelajar ke barak militer.
“Nggak lah, kita kan ada aturannya, kita bukan negara yang siap perang kok. Kita sudah tahu kedisplinan itu wajib,” kata Wagub Gus Yasin usai menjadi Inspektur pada Apel Kesiapsiagaan Satpol PP, Satuan Linmas, dan Satuan Damkar, Kamis (15/5).
Menurutnya di Jawa Tengah punya sekolah yang bekerja sama dengan militer dan mereka dilatih di sekolah.
Wagub menegaskan, yang paling utama bagi pelajar adalah ketertiban, kedisiplinan, dan paham bahwa usia mereka untuk belajar. “Itu yang paling utama,” tegas Wagub.
Dikatakan, setiap daerah memiliki permasalahan sendiri-sendiri yang tidak sama satu sama lain. Jawa Tengah, mempunyai keakraban yang berbeda dengan masyarakat Jawa Timur ataupun Jawa Barat.
“Saya berharap tidak ada pembandingan-pembandingan, sama-sama menjalankan tugas yang tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Penegasan ini menjawab pertanyaan masyarakat apakah enerapan pelajar masuk barak militer akan diterapkan juga di Jawa Tengah, sebagaimana yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi membuat kebijakan anak nakal dikirim ke barak militer untuk dididik karakter kebaikan. Keputusan Dedi Mulyadi ini menimbulkan pro dan kontra.(Htm/S-01)