
PEMERINTAH Kabupaten Samosir, Sumatera Utara resmi mencanangkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) dan meluncurkan program Visit Samosir Years 2025–2026 di kawasan Waterfront Pangururan. Program itu didukung penuh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Luh Enik Ermawati, dan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
“Gerakan ini bukan hanya soal bersih-bersih, tapi bagaimana kita memulai revolusi karakter dalam pariwisata dimulai dari kebersihan, keramahan, hingga stabilitas harga,” tegas Bupati Samosir Vandiko T. Gultom dalam sambutannya.
Tak hanya itu, Pemkab Samosir juga meluncurkan aplikasi Samosir Tourism yang siap memandu wisatawan menjelajahi destinasi unggulan di seluruh penjuru Samosir. Aplikasi ini hadir di Play Store dan dilengkapi berbagai fitur informatif.
Soroti kebersihan
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspita pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya. “Saya ke sini seperti pulang kampung. Samosir itu luar biasa. Tapi ingat, keindahan saja tidak cukup. Kalau kita tak bisa menjaga kebersihannya, semua bisa hilang,” ujar Wamen penuh semangat.
Ia menyoroti rendahnya peringkat kebersihan Indonesia dalam indeks pariwisata dunia turun dari posisi 82 ke 89 dalam kategori health and hygiene. “Inilah alasan mengapa GWB penting. Kita perlu membentuk kesadaran kolektif. Bersih itu bukan tugas pemerintah semata, ini tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Event olahraga
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution juga menyampaikan kabar menggembirakan: Danau Toba akan menjadi tuan rumah event lari ekstrem dunia Ultra Trail Mont Blanc pada Oktober 2025. “Ini bukan event sembarangan. Ribuan wisatawan dari berbagai negara akan datang. Samosir harus siap,” kata Bobby.
Menurut data Pemkab, kunjungan wisatawan ke Samosir pada 2024 mencetak rekor: 1,2 juta pengunjung, dua kali lipat dari target. Samosir bahkan telah dinobatkan sebagai salah satu dari 25 destinasi wisata terbaik di Asia oleh lembaga perjalanan internasional.
“Ini momentum emas. Samosir kini bukan hanya destinasi nasional, tapi mulai dilirik dunia. Kita harus jaga ini bersama,” tutup Vandiko.
Dengan pencanangan ini, Samosir tidak hanya menunjukkan kesiapannya menyambut wisatawan, tetapi juga memantapkan diri sebagai contoh nyata sinergi pariwisata berkelanjutan di Indonesia. (Satu /N-01)