
BADAN Gizi Nasional (BGN) harus kerja target wujudkan 30 ribu unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis di tanah air. Hingga saat ini BGN baru bisa merealisasi 1.087 unit SPPG.
“Target BGN, hingga akhir tahun dibentuk 30 ribu unit SPPG di seluruh Indonesia,” kata Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Suardi Samiran saat menggelar sosialisasi di Kota Solo, Selasa (22/4).
“Namun kini yang beroperasi baru 1.087 unit dari target per April adalah 1.993 unit,” lanjutnya.
Dari jumlah yang sudah terbentuk u, di Kota Solo baru terbentuk 3 SPPG, dari kebutuhan sebanyak 40-45 SPPG, akan menyasar 140 ribu warga penerima manfaat.
Berdasar progres yang ada di lapangan, BGN akan terus mendorong mitra Pemkot Solo bisa terlibat pembentukan SPPG.
Saat ini hambatan untuk percepatan pembentukan SPPG di daerah adalah banyak calon mitra tidak memenuhi syarat.
“Mitra BGN untuk program makan bergizi gratis harus memenuhi persyaratan, antara lain bangunan yang sesuai standar, peralatan dapur, peralatan makan, memenuhi standar pemenuhan gizi,” terangnya.
“Punya nomor pokok wajib pajak (NPWP), dan rekening bank yang jelas,” lanjut Suardi yang didampingi Wali Kota Respati Ardi saat doorstop dengan wartawan.
BGN harus mengecek yayasan ingin menjadi mitra untuk mengantisipasi munculnya kasus dugaan penyelewengan dana MBG.
Wali Kota Solo Respati menegaskan Pemkot Solo akan mendukung program MBG . “Tadi sudah dapat arahan, kita sebagai fasilitator bisa membentuk 50 SPPG,” sambung dia.
Pemkot Solo mengundang semua pemangku kepentingan mulai dari asosiasi katering, pondok pesantren, hingga UMKM.
Wali Kota Solo menyarankan agar HIPMI Solo bisa memfasilitasi dan bekerjasama untuk kesuksesan MBG di Solo. Calon mitra BGN jika ingin bergabung dalam program MBG harus punya modal minimal Rp700 juta. (WID/S-01)