Taj Yasin Minta Jaga Kualitas Makanan Program MBG

KUALITAS makanan program MBG (Makan Bergizi Gratis) harus menjadi prioritas. Sudah ditemukan di salah satu kabupaten, kualitas makanan program MBG tidak baik.

“Saya mohon dijaga kebersihannya, dijaga kualitasnya. Tadi saya dengar di salah satu kabupaten yang makanannya sudah tidak baik. Nah, ini harus kita tinjau,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin di Kudus, Jumat (18/4).

Taj Yasin meminta kepada pelaksana program MBG agar kualitas menjamin kebersihan dan kualitas makanan yang disajikan.

Ia mengingatkan bahwa program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, tetapi tetap akan ada proses evaluasi dan akreditasi bagi pelaksananya.

 “Kalau memang baik, layak, ya diteruskan. Kalau tidak, bisa diganti,” ujar pria yang juga sebagai Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan MBG Jawa Tengah ini.

BACA JUGA  Penggunaan Zakat untuk Makan Bergizi Gratis tidak Tepat

Hingga kini, lanjut Taj Yasin, sudah ada 129 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Di Kabupaten Kudus sendiri sudah ada lima dapur yang berjalan. Kemarin kami sudah kumpulkan seluruh Sekda kabupaten/kota di Jawa Tengah di Semarang untuk koordinasi,” ujarnya.

Menurutnya, koordinasi ini penting mengingat adanya arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN), bahwa setiap kabupaten nanti akan dibangun 3 SPPG baru oleh pemerintah pusat. “Sekarang kita tinggal menunggu proses seleksi,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri telah mengusulkan 21 SPPG tambahan yang dinilai siap beroperasi sebagai dapur MBG. Lokasi-lokasi ini sedang dalam proses seleksi oleh BGN.

BACA JUGA  Tata Kelola Progam MBG Harus Transparan Agar Tidak Dikorupsi

Taj Yasin menegaskan, program MBG bukan hanya untuk memenuhi gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga harus memenuhi standar kelayakan. Program ini akan terus dimonitor dan dievaluasi secara berkala.

Program MBG sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka stunting, memperbaiki asupan gizi anak-anak, dan memberdayakan pelaku UMKM lokal melalui pengadaan bahan pangan. (Htm/S-01).

Siswantini Suryandari

Related Posts

Asap Hitam Menandai Berakhirnya Hari Pertama Konklaf


ASAP hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Rabu (7/5)  pada pukul 21.00 malam  waktu Vatikan. Asap hitam ini menandakan bahwa pemungutan suara pertama dalam konklaf telah dilakukan…

Program Beasiswa Atma Jaya 2025 Sasar 500 Mahasiswa Baru

UNIVERSITAS Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya memperkuat komitmen lahirnya SDM unggul melalui Program Beasiswa Atma Jaya 2025. Program beasiswa yang disediakan sebesar Rp44 miliar dengan sasaran penerima 500 mahasiswa baru…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Asap Hitam Menandai Berakhirnya Hari Pertama Konklaf


  • May 8, 2025
Asap Hitam Menandai Berakhirnya Hari Pertama Konklaf


Program Beasiswa Atma Jaya 2025 Sasar 500 Mahasiswa Baru

  • May 8, 2025
Program Beasiswa Atma Jaya 2025 Sasar 500 Mahasiswa Baru

Polda Jateng Beri Pendampingan Korban Kecelakaan di Purworejo

  • May 7, 2025
Polda Jateng Beri Pendampingan Korban Kecelakaan di Purworejo

Pencopotan Mendadak sejumlah Kepsek di Taput Picu Polemik

  • May 7, 2025
Pencopotan Mendadak sejumlah Kepsek di Taput Picu Polemik