
PENDOPO Wali Kota Bandung dan Rumah Dinas Wakil Wali Kota di Jalan Nyland dijadikan posko siaga utama 24 jam
“Sejak Sabtu (8/3) malam Pendopo Wali Kota Bandung dan rumah dinas Wakil Wali Kota telah dijadikan posko siaga,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Senin (10/3).
“Kedua lokasi ini siap menjadi pusat koordinasi dalam penanganan bencana. Posko ini berfungsi sebagai pusat informasi dan pengaduan bagi warga yang membutuhkan bantuan darurat,” lanjutnya.
Farhan meminta seluruh jajaran pemerintahan, termasuk dinas terkait, camat dan lurah, diminta untuk terus memantau kondisi wilayahnya masing-masing.
Dalam situasi seperti ini, efektivitas koordinasi dan kecepatan respons menjadi kunci utama. Oleh karena itu, seluruh aparatur pemerintahan untuk berperan aktif dan tidak hanya menunggu perintah dari atasan.
“Saya berharap semua tetap waspada dan terus mencari inovasi dalam menangani bencana. Inisiatif dan koordinasi yang baik akan menjadi faktor penentu keberhasilan kita dalam menghadapi tantangan ini,” tegas Farhan.
Pendopo Wali Kota Bandung untuk posko siaga bencana
Farhan meminta seluruh pegawai pemerintah untuk membatasi perjalanan ke luar kota demi memastikan kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi bencana bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Kondisi di luar sana masih belum aman. Saya harap seluruh pegawai pemerintah dapat menjadi teladan bagi masyarakat dengan tetap siaga di tempatnya masing-masing,” ucap Farhan.
Farhan berharap agar semangat gotong royong dan kepedulian dalam menghadapi bencana dapat terus terjaga.
Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan situasi ini sebagai momentum memperkuat koordinasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan bencana hidrometeorologi kedepan.
“Semoga suasana Ramadan ini menambah semangat kita untuk terus berbakti bagi masyarakat dan mewujudkan visi Bandung sebagai kota yang unggul, amanah, maju dan religius,” tutur Farhan
Farhan juga menginstruksikan seluruh camat dan lurah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, peran pemimpin wilayah sangat krusial dalam mitigasi bencana dan koordinasi dengan instansi terkait.
“Saya minta seluruh kantor kecamatan dan kelurahan dapat dijadikan sebagai posko siaga bencana dan beroperasi 24 jam,” tegas Farhan.
“Camat dan lurah harus menjadi garda terdepan dalam memastikan keselamatan warga. Jangan menunggu perintah. Segera ambil inisiatif dan berkoordinasi dengan dinas terkait,” lanjutnya.
Beberapa wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus karena masuk dalam daerah rawan bencana antara lain Gedebage, Cikutra, Antapani, Arcamanik, Andir, Buahbatu, Sekeloa dan Ujungberung.
“Jadi camat dan lurah untuk terus mengedukasi warganya tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta melakukan tindakan pencegahan,” ujar Farhan.(Rava/S-01)