
BANJIR di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menyebabkan ribuan orang mengungsi. Tercatat 1.711 jiwa atau 474 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat bencana ini.
Kemensos telah kirim bantuan logistik senilai Rp1,04 miliar dari Lumbung Sosial di Regional Makassar ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk warga terdampak banjir.
“Bantuan berupa kebutuhan dasar kedaruratan,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Jakarta, Rabu (12/2).
Bantuan yang dikirimkan berupa kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak bencana.
Bantuan ini dapat membantu para pengungsi tersebar di tiga kecamatan terdampak banjir di Makassar, yakni Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalate.
Banjir di Makassar, ribuan orang terdampak
Laporan Tim Assessment Dinas Sosial Kota Makassar, Kecamatan Manggala menjadi wilayah terdampak banjir terparah dengan jumlah pengungsi mencapai 1.070 jiwa (290 KK).
Mereka tersebar di 15 titik pengungsian, tiga titik terbanyak yakni di Masjid Jabal Nur, Masjid Al Mukarramah, dan Komplek Ikhwah.
Sementara itu, di Kecamatan Biringkanaya terdapat 371 jiwa (110 KK) yang mengungsi di lima titik.
Selain di Kota Makassar, banjir juga melanda Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Luwu, Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Pinrang.
“Kami akan memantau kondisi di lapangan dan jika diperlukan tambahan bantuan, kami siap menyalurkannya segera,” kata Mensos.
Tahun lalu banjir juga terjadi di Makassar, tepatnya di Kecamatan Biringkanaya yang tahun ini kembali kebanjiran. (*/S-01)