SERTU AA penembak Ilyas Abdurrahman bos rental mobil di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak kesehariannya bertugas sebagai ajudan.
Ia adalah seorang prajurit pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska). Dua orang lainnya, yakni Sertu RA juga dari Kopaska. Sedangkan KLK BA adalah Kepala Kelasi.
Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendarta dalam jumpa pers di Mako Armanda RI Jakarta, Senin (6/1) mengungkapkan bahwa Sertu AA menembak dan ia seorang ajudan.
“Senjata itu senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari A (Sertu AA) itu adalah ADC, ajudan, sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata itu melekat,” kata Denih.
Menurutnya Sertu AA diduga melepaskan tembakan untuk melindungi diri dari dugaan pengeroyokan saat kejadian.
“Dari laporan yang saya terima pada 2 Januari pukul 20.00, mereka dikeroyok oleh 15 orang tidak dikenal di rest area Tol Merak-Jakarta,” ujarnya.
Denih menyimpulkan dugaan pengeroyokan itulah yang membuat anggota terdesak sehingga menembak Ilyas untuk membela diri.
Pernyataan Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendarta dibantah keluarga korban.
Anak Ilyas Abdurrahman yang menjadi saksi penembakan mengatakan bahwa tidak ada pengeroyokan terhadap Sertu AA.
Agam, anak Ilyas yang hadir dalam acara konferesi pers kepada wartawan mengatakan bahwa tidak ada pengeroyokan. “Dari awal kami menyarankan persuasi waktu di Saketi,” ujar Agam.
Ilyas Abdurrahman mencoba menangkap pelaku penggelapan mobilnya dengan mengajak menepi dan membuka obrolan.
“Tapi yang mengaku anggota TNI AL minggir kamu, kalau enggak, saya tembak,” kata Agam menirukuan perkataan orang mengaku dari Angkatan Laut. (*/S-01)