Gubernur DIY Perpanjang Masa Siaga Darurat Bencana

GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang masa siaga darurat bencana hidrometeorologi dari 3 Januari hingga 3 Februari 2025.

Melalui SK nomor 504/KEP/2024 tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad menjelaskan perpanjangan masa siaga darurat bencana hidrometeorologi dilandasi dengan peringatan dini dari BMKG.

Laporan BMKG menunjukkan bahwa potensi bencana, seperti longsor, banjir, dan cuaca ekstrem di provinsi ini masih tinggi.

“Kondisi curah hujan cukup tinggi itu masih akan berlangsung sampai bulan Mei,” kata Noviar Rahmad, Selasa (7/1).

“Jadi, di Januari ini kita masih melakukan siaga darurat, karena ada potensi bencana longsor, kemudian cuaca ekstrem, dan banjir,” lanjutnya.

BACA JUGA  Puncak Gunung Merapi Diguncang 1.098 Gempa

Menurut dia, BMKG juga memberikan informasikan adanya bibit siklon tropis 98S yang dapat memicu tinggi gelombang laut.

Serta peningkatan kecepatan angin di kawasan Samudra Hindia selatan Jawa Timur-Bali dan sekitarnya.

Di wilayah DIY sejak Oktober 2024, pihaknya mencatat bencana longsor terjadi di 377 titik di lima kabupaten/kota, yakni Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan sebagian kecil Kota Yogyakarta.

BPBD DIY juga mencatat 262 kejadian cuaca ekstrem dan 27 kejadian banjir selama 2024.

“BPBD DIY telah menyiapkan langkah mitigasi, baik struktural maupun non-struktural, salah satunya mendistribusikan bronjong ke kelurahan-kelurahan rawan longsor,” jelas Noviar.

Ia menambahkan pemasangan bronjong dengan kerja bakti dari masyarakat. “Kita membantu penyediaan angkong, linggis, ada cangkul, kemudian ada sekop, serta permakanan,” ujar dia.

BACA JUGA  Cegah Krisis Air, Sultan Pimpin Reboisasi di Lereng Merapi

Setelah penetapan perpanjangan status siaga darurat itu,  masyarakat DIY diimbau tetap waspada, terutama terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan pohon tumbang.

“Pertama untuk masyarakat tetap waspada, terutama terkait dengan cuaca ekstrem yang akan menimbulkan pohon tumbang,” terang Noviar.

Pohon-pohon berpotensi tumbang harus dipangkas. Dia juga meminta masyarakat di daerah rawan longsor, khususnya di wilayah Kulon Progo, untuk terus memperhatikan informasi terkini dari BMKG. (AGT/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

PT Pendekar Bodoh melebarkan sayap bisnis restoran keluarga D’Cost di Mall Lippo Sidoarjo. D’Cost yang merupakan jaringan restoran seafood terbesar di Indonesia yang sudah memiliki sertifikat halal dan HACCP. HACCP…

Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

TURNAMEN MilkLife Soccer Challenge All-Stars yang diinisiasi Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Tim All-Stars Kota Solo. Mereka berkesempatan tampil di Supersoccer Arena, Kudus,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

  • January 24, 2025
Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

  • January 24, 2025
Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

KAI Logistik Kelola 27 Juta Ton Barang di 2024

  • January 24, 2025
KAI Logistik Kelola  27 Juta Ton Barang di 2024

Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

  • January 24, 2025
Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

  • January 24, 2025
Metamorfosa Barongsai, dari  Hiburan Jadi  Cabang Olahraga

Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB

  • January 24, 2025
Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB