
OPERASI SAR dalam mencari satu korban tenggelam akibat perahu dihantam ombak di Pantai Congot, pada Minggu (5/1) tidak dapat maksimal.
Penyebabnya, hujan deras yang melanda kawasan pantai selatan di Kabupaten Kulon Progo ini sehingga tim SAR tidak dapat menurunkan perahu jukung guna melakukan pencairan lewat laut.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widyatmoko mengemukakan, pada Sabtu pagi telah dilakukan apel dan tim pencarian dibagi menjadi 4 SRU (Search and Rescue Unit).
SRU 1, ujarnya melakukan pencarian dengan penyisiran darat mulai dari TKP di Pantai Congot ke arah timur sejauh 2 kilometer hingga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Bayeman, SRU 2 menyambung dari TPI Bayeman ke arah timur hingga sebelah selatan Menara Bandara Yogyakarta Internasional (YIA).
“SRU 3 melakukan penyisiran darat dari jalan putus selatan Menara YIA ke arah timur hingga 2 kilometer dan SRU 4 menyambung lagi ke arah timur 2 kilometer sampai pemecah gelombang,” katanya.
Dihantam ombak
Untuk diketahui pada Sabtu (4/1) sekitar pukul 10.00 WIB satu perahu nelayan yang diawaki Aan Anugrah Budi dan Mareta Ryan Afandi dihantam ombak dari belakang saat akan berlabuh.
Akibatnya perahu mengalami kendem atau terbalik. Awak perahu sempat memberi isyarat pertolongan dan kemudian dua orang turun dengan perahu jukung memberi pertolongan.
Namun mereka hanya berhasil menolong Mareta Ryan Afandi. Mareta kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit karena luka-lukanya, sedangkan Aan Anugrah Budi terseret ombak.
Hingga penutupan Operasi SAR hari pertama, tim belum menemukan keberadaan Aan.Pencarian pun dilanjutkan hari Minggu. Namun untuk melakukan pencarian lewat perairan dengan menggunakan jukung tidak dapat dilakukan karena terhalang hujan deras. (AGT/N-01)