BNPB Beri Empat Strategi untuk Tangani Banjir di Bandung Raya

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan empat strategi untuk menangani banjir di wilayah Bandung Raya.

Pertama adalah penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah. Status siaga darurat ini sesui dengan prediksi BMKG.

Hal itu disampaikan Suharyanto saat Rakor Penanganan Bencana Hidrometeorologi basah di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (29/11).

Rakor digelar untuk meningkatkan kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi dan persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru di Provinsi Jawa Barat.

“Penetapan status siaga darurat bukan berarti bahwa sebagai pemimpin itu tidak mampu mengatasi masalah di daerahnya,” kata Suharyanto.

Kedua, melakukan apel kesiapsiagaan untuk pengecekan personel serta logistik dan peralatan yang dimiliki.

BACA JUGA  Mayoritas Rumah Penduduk Indonesia belum Tahan Gempa Bumi

Hal ini dinilai perlu mengingat beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan.

Suharyanto juga meminta daerah melakukan pengecekan kemampuan daya dukung sarana dan prasarana. Serta menunjang kelancaran dalam bertugas di lapangan.

Ketiga, melakukan langkah kesiapsiagaan sesuai rencana kontijensi dan rencana operasi.

Hal ini merujuk pada karateristik dan historis kejadian bencana di masing-masing daerah.

Langkah kontijensi yang dapat dilakukan dengan mempersiapkan pengetahuan dalam lingkup kecil.

Mulai dari keluarga mengenali jalur evakuasi dan tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir.

“Yang terakhir, untuk daerah yang sudah mengalami bencana untuk segera menetapkan status tanggap darurat,” imbuh Suharyanto.

Dalam kondisi darurat bencana, percepatan penanganan sangat diperlukan.

BACA JUGA  Waspadai Banjir Longsor di Sulut dan Sulsel

Pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak maupun pengungsi juga menjadi perhatian utama.

“Usai penetapan status tanggap darurat, akselerasi dapat dijalankan tidak hanya dalam masa tanggap darurat, namun hingga memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelasnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengapresiasi respons cepat BNPB yang langsung turun saat terjadi bencana di Kabupaten Bandung.

“Saya apresiasi kepada BNPB, responsnya cepat sekali. Ketika di wilayah kami terjadi bencana maka langsung tim BNPB terjun untuk mempercepat proses penanganan darurat,” ujar Bey. (*/S-01)

BACA JUGA  Banjir di Kabupaten Jombang Mulai Surut

Siswantini Suryandari

Related Posts

TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

SEKITAR 300 kepala sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara masih menanti pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan IV tahun anggaran 2024 yang belum juga disalurkan. Padahal, TPG untuk triwulan I tahun…

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan terlibat memberikan rekomendasi konsep pendidikan untuk Sekolah Rakyat. Tujuannya agar ke depan program ini benar-benar dapat menjadi wadah pendidikan yang memperkuat karakter anak bangsa.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

  • May 10, 2025
TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga

  • May 10, 2025
Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

  • May 10, 2025
UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

  • May 10, 2025
Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci