AKIBAT pengerjaan proyek pembangunan drainase di jalan Viyata Yudha Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar, pasokan kebutuhan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli terganggu dan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat.
Hal itu lantaran putusnya pipa air di sekitar lokasi proyek.Ironisnya kejadian tersebuat terjadi berulang.
Dampak terparah, Selasa (5/11/2024) kemarin dari pukul 10.00 wib hingga 18.00 wib warga tidak mendapatkan pasokan air bersih PDAM akibat pecahnya pipa di sekitar lokasi proyek drainase tersebut.
Proyek pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai dengan daerah kabupaten/kota ini menelan anggaran 1,9 miliar lebih dengan masa pengerjaan 16 Juli 2024 hingga 150 hari ke depan.
Sebelumya, pada tahun yang lalu di lokasi ini juga dilaksanakan pengerjaan proyek peningkatan pembangunan drainase. Dari hasil pantauan, pembangunan peningkatan drainase yang dilakukan beberapa tahun lalu itu yang menelan anggaran ratusan juta itu malah dibongkar dan digantikan dengan pembangunan drainase memakai gorong-gorong.
Salah satu warga di sekitar lokasi, Susilawati mengungkapkan kekesalannya dikarenakan kebutuhan air bersih dari PDAM terganggu sejak adanya pengerjaan proyek pembangunan drainase tersebut.
“Sejak ada proyek itu, kebutuhan air bersih di rumah sering terganggu dan bahkan telah berulang-ulang terjadi. Akibatnya untuk memenuhi kebutuhan air minum di rumah harus membeli air mineral ke warung dan tidak bisa memasak untuk kebutuhan makanan sehari-hari di rumah,” ujarnya.
Senada dengan Susilawati, Kurnia warga di sekitar lokasi proyek ini juga ikut mengeluhkan akan dampak buruk pembangunan proyek tersebut karena warga tidak bisa lagi melewati jalan utama di lokasi proyek pembangunan drainase tersebut dikarenakan ditutupnya akses jalan sehingga bagi warga yang mau melintasil harus mengitari dengan menambah rute lebih jauh.
“Kami harus keliling kalau mau melintas karena ditutup akses jalannya. Tidak nyaman dan membahayakan karena jalan di area lokasi proyek licin, rawan jatuh saat berkenderaan memakai sepeda motor. Selain itu juga tidak ada petugas yang mengatur lalu lintas di lokasi proyek, rawan terjadi kecelakaan,” tambahnya.
Pipa pecah
Kepala Bagian Humas Perumda Tirtauli Dorlim Maruli Pasaribu menjelaskan terganggunya kebutuhan air bersih perusahaan plat merah ini dikarenakan sedang ada pembangunan drainase oleh Dinas PUPR mengakibatkan beberapa pipa air mengalami kerusakan atau pecah.
“Pelayanan kita terganggu di daerah tersebut karena adanya pekerjaan pembangunan drainase oleh PUPR dan kalau ada terjadi kerusakan pada pipa ataupipa pecah, langsung ditindaklanjuti perbaikannya,” ungkapnya.
Saat dimintai tanggapan Kepala Dinas PUPR Pematangsiantar Sofian Purba soal keresahan warga sekitar, sebelumnya dia menyampaikan dan memastikan pihaknya akan meningkatkan pengawasan.
“Terimakasih atas info dan perhatian yang sangat besar utk pembangunan kota Pematangsiantar yang lebih baik. Akan ditindaklanjuti,” kata Sofian. (Ais/N-01)