UNTUK mengantiisipasi krisis air bersih, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati membuatkan enam sumur dalam di empat desa, di dua kecamatan wilayah utara.
“Dengan diresmikannya 6 sumur ini, dipastikan bisa mengatasi masalah krisis air bersih pada musim kemarau. Bantuan sumur ini lebih mahal ketimbang droping air bersih, namun lebih efektif dan mampu bertahan dalam waktu lebih lama,” ungkap Yuni seusai meresmikan bantuan sumur dalam di Dukuh Gagan, Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang, Jumat (4/10/2024).
Dalam pembuatan 6 sumur untuk warga di sejumlah desa di Kecamatan Sumberlawang dan Miri itu, pihaknya tidak mengambil dari anggaran APBD. Semua pembiayaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan lembaga, seperti m PT Glori, Baznas, iuran Korpri dan sebagainya.
“Semua bantuan sumur dari CSR, tetapi agar tepat guna, tenaga ahli diambilkan dari Perumda PDAM Tirtonegoro Sragen,” ujar dia.
Yang jelas, lanjut Yuni, dengan dimanfaatkan sumur baru ini, dipastikan mengurangi bantuan air bersih yang biasanya disalurkan BPBD setempat bersama PDAM.
“Perlu diketahui, bantuan air bersih yang biasa dikirim menggunakan tangki merupakan penyelesaian masalah sementara. Sedangkan pemanfaatan sumur bisa lebih lama dan lebih banyak menjangkau,” lanjut Yuni
Butuh perbaikan
Jauh sebelum penuntasan 6 sumur baru di wilayah Sumberlawang, Pemkab Sragen sudah membangunkan 33 sumur dalam di sejumlah wilayah kecamatan lain di bagian utara Bengawan.
Dari hasil evaluasi bantuan 33 sumur tersebut, 70% masih efektif dan lancar digunakan saat musim kemarau tiba. Sedangkan 30% lainnya butuh perbaikan sedikit agar air tetap lancar saat musim kemarau.
Menurut Bupati Yuni, sumber air bisa lebih bertahan jika dilakukan penghijauan di kawasan sekitar. Pemkab Srsgen menargetkan 20 titik sumur usai dioperasionalkannya 6 sumur baru tersebut.
35 juta
Sementara itu Direktur Utama PDAM Tirto negoro Sragen Hanindyo Heru Prayitno menyampaikan biaya per sumur rata-rata mencapai Rp35 juta dalam satu lokasi.
” Termasuk fasilitas pompa dan penampungan air. Debit yang dikeluarkan 0,5 liter/detik. ” Sumur di Sumberlawang ini bisa mencukupi kebutuhan untuk 2 wilayah rukun tetangga ( RT ),” tukas dia.
Sebanyak 6 sumur yang diresmikan itu, tiga di Sumber Lawang meliputi Dukuh Gagan, Desa Cepoko,dan Dukuh Bulakrejo, Desa Ngargosari Lalu di Kecamatan Miri ada di Dukuh Sumberejo, Rejosari dan Dondong desa Gilirejo Baru.
Terpisah Kepala Desa Cepoko, Ngadiman menjelaskan dengan bantuan ini 66 KK dari 2 RT bisa memenuhi kebutuhan air bersih. Sebelum ada sunur, wilayah desa Cepoko cukup parah krisis air bersih,” tukas dia. (WID/N-01)