
SEORANG remaja putri berusia 18 tahun di India meninggal dunia akibat anoreksia. Ia mengalami kelaparan parah setelah menjalani diet air ekstrem selama berbulan-bulan berdasarkan video yang ditontonnya di YouTube.
Dokter Nagesh Prabhu, yang menangani remaja tersebut menyatakan bahwa ia mengidap anoreksia berawal dari berat badannya yang terus naik.
Kemudian remaja itu melakukan diet ekstrem belajar dari sebuah YouTube yang ia tonton, untuk menurunkan berat badannya. Diet ekstrem yang dilakukan menyebabkan gangguan makan yang mengancam jiwanya
Apa Itu Anoreksia?
Anoreksia adalah gangguan makan sekaligus kondisi mental di mana seseorang memiliki keyakinan keliru bahwa dirinya kelebihan berat badan, meskipun sebenarnya sudah kurus atau memiliki berat badan normal. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, seperti genetik, stres, trauma, tekanan teman sebaya, perundungan, kritik terhadap bentuk tubuh, hingga kepribadian obsesif-kompulsif.
Meskipun dapat terjadi pada semua usia, remaja merupakan kelompok yang lebih rentan karena dipengaruhi tekanan sosial, stres, dan perubahan tubuh yang dialami selama masa pubertas.
Tanda-Tanda
Gejala anoreksia dapat muncul secara fisik, emosional, dan perilaku. Tanda fisik meliputi penurunan berat badan ekstrem, kelelahan, pusing, sembelit, dan merasa dingin secara tidak wajar. Penderita juga bisa mengalami pembengkakan pada tangan atau kaki, nyeri perut, dan gangguan tidur.
Secara perilaku, penderita cenderung berolahraga berlebihan, sangat takut naik berat badan, dan terlalu fokus pada penampilan — seperti sering bercermin atau mengenakan pakaian berlapis untuk menyembunyikan tubuh. Secara emosional, mereka bisa menunjukkan iritabilitas, perubahan suasana hati, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Dalam kasus yang parah, diet ekstrem bisa menyebabkan gejala malnutrisi seperti gigi aus atau luka pada tangan akibat memaksa muntah. Konsentrasi menurun, suasana hati memburuk, kecemasan meningkat, serta risiko patah tulang atau penurunan massa tulang juga dapat terjadi.
Komplikasi
Karena malnutrisi memengaruhi fungsi otak, penderita anoreksia sering kali tidak menyadari bahwa mereka butuh pengobatan atau bahkan menolak untuk menjalani perawatan. Bila tidak ditangani, anoreksia dapat menyebabkan anemia, gangguan jantung dan ginjal, tekanan darah rendah, kerusakan otak, kegagalan organ, hingga kematian.
Setiap tahunnya, gangguan makan menyebabkan lebih dari 10.200 kematian di Amerika Serikat, dan diperkirakan 24% kematian akibat anoreksia disebabkan oleh bunuh diri. Risiko kematian bagi remaja pengidap anoreksia disebut 12 kali lebih tinggi dibandingkan teman sebayanya yang sehat. (Medical Daily/S-01)