
PEMERINTAH Kota Bandung memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kg aman kendati harga elpiji 3 kg naik dari Rp16.600 per tabung menjadi Rp19.000.
“Alhamdulillah, kalau menurut data dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, stok elpiji 3 kg aman. Semuanya lancar, jadi masyarakat tidak usah melakukan panic buying,” ungkap Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Selasa (17/6).
Farhan mengakui, dalam beberapa waktu terakhir distribusi gas subsidi ini sempat mengalami hambatan.
Salah satu penyebabnya adalah ulah spekulan yang sengaja menahan barang untuk mengambil keuntungan dari gejolak harga.
“Namun saat ini pemkot lagi operasi untuk memastikan bahwa spekulan itu segera melepaskan barangnya. Kalau ada yang nahan, sikat,” tegasnya.
Pemkot Bandung kini lebih fokus menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi barang. Sebab yang paling penting bagi masyarakat adalah kepastian ketersediaan, bukan semata harga.
“Upaya kita untuk mengendalikan inflasi bukan cuma soal harga, tapi yang paling penting distribusinya. Warga iberapa pun harganya yang penting barangnya ada. Maka itu yang kita pastikan sekarang,” paparnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan dan mencegah permainan harga di lapangan, Pemkot Bandung melakukan patroli dan pengawasan distribusi setiap hari.
Serta memastikan akan mengambil tindakan tegas terhadap para penimbun yang merugikan masyarakat.
“Insyaallah pasokan aman. Kita pastikan spekulan tidak boleh menahan barang. Kalau ada yang nahan barang, kita tindak tegas,” tandasnya.
Harga Elpiji 3 kg naik berlaku 16 Juni
Pelaksana Tugas Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin juga memastikan persediaan gas elpiji 3 kg aman, kendati ada kenaikan harga ditingkat pangkalan.
Naiknya harga adalah Keputusan Wali Kota Bandung Nomor : 540.11/ Kep.823-Disdagin/2025 tentang HET elpiji Tabung 3 kg di Tingkat Pangkalan di Kota Bandung.
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Namun, setelah mempertimbangkan kondisi lapangan pelaksanaan serentak diputuskan Senin (16/6).
Keputusan itu hasil rapat koordinasi bersama Hiswana Migas (Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas) serta Dinas Perdagangan dari wilayah se-Bandung Raya.
Ronny menambahkan, untuk Kota Bandung, penyesuaian HET dilakukan secara bertahap sesuai arahan Pemprov Jabar.
Pada tahap pertama, harga di tingkat pangkalan akan menjadi Rp19.000 per tabung mulai 16 Juni 2025. Evaluasi akan dilakukan pada Triwulan III untuk menilai dampaknya terhadap inflasi.
Jika inflasi tetap terkendali, tahap kedua akan diberlakukan pada Oktober 2025 dengan HET sebesar Rp19.600. Namun jika belum memungkinkan, tahap kedua akan ditunda hingga Mei 2026. (Rava/S-01)