
BUPATI Purwakarta Saepul Bahri Binzein dan Wakil Bupati, Abang Ijo Hapidin dikritik oleh tiga ormas belum merealisasikan janji kampanye.
Mereka hanya melakukan mengerjakan membersihkan sampah untuk pencitraan. Hal itu diungkapkan oleh tiga organisasi masyarakat yang menyoroti kebijakan program kerja.
Ketiga ormas adalah Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Purwakarta, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dan Komunitas Pendamping dan Pengayom Pendidikan (KP3).
Ketua GMPK, Awod Abdul Kodir menyebutkan,sejak dilantik hingga mendekati 100 hari kerja, banyak janji kampanye yang belum terealisasi secara nyata.
“Visi misi yang disampaikan tidak jelas, Bupati dan Wakil Bupati hanya sibuk ngurus sampah padahal ada dinas terkait. Dan visi misi dijanjikan saat kampanye belum mendekati,” ujar Awod, Kamis (24/4).
Ketua Pospera, Sutisna Sonjaya menambahkan peran serta masyarakat dalam mengawal jalannya pemerintahan menjadi sangat penting.
Terutama ketika indikator pembangunan tak menunjukkan kemajuan signifikan. “Kami ingin ada sinergi antara semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, agar Purwakarta tidak jalan di tempat,” kata Sutisna
Sementara, Sekjen KP3, Agus Yasin, menyoroti pentingnya transparansi dan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan kebijakan daerah.
Selama ini program yang dijalankan Bupati hanya mengekor tidak memiliki karakteristik dan gagasan sendiri.
“Purwakarta butuh arah yang jelas. Jangan sampai visi misi hanya menjadi dokumen formalitas,” kata Agus Yasin.
Ketiga tokoh ini sepakat bahwa langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat sipil di Purwakarta tak tinggal diam.
“Kami terus aktif mengawal arah pembangunan agar sesuai dengan harapan publik serta janji-janji politik yang telah disampaikan,” pungkasnya. (KR/S-01)