
DUA tim usia dini jebolan MilkLife Soccer Challenge, yakni HydroPlus Strikera (U-14) dan MilkLife Shakers (U-12) harus puas meraih posisi kedua dalam debut mereka di turnamen internasional, Junior Soccer School and League (JSSL) Singapore 7’s yang berakhir Minggu (20/4/2025).
Dalam laga final yang bergulir di The Arena Singapura, kedua tim Indonesia itu kalah dari tim tuan rumah. HydroPlus Strikers kalah 0-2 dari Lion City Sailors U-14 di final. Sementara MilkLife Shakers ditekuk NDC A (U-12) 0-1.
Saat mengomentari hasil itu, Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono memberi apresiasi.
“Walaupun belum menjadi juara, tapi bagi kami capaian kedua tim sudah cukup bagus. Terlebih memang tujuan utama memberangkatkan HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers ke turnamen internasional adalah untuk mengukur kemampuan mereka,” cetus Teddy, Minggu (20/4/2025) malam
Lakukan evaluasi
Selanjutnya, kata dia, MilkLife Soccer Challenge akan melakukan evaluasi agar kedua tim itu bisa menorehkan prestasi serta bertanding di ajang yang lebih prestisius.
Selama berlaga kata dia, penampilan HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers cukup memuaskan. Banyak yang mengapresiasi, mulai dari atlet, pelatih, pendukung tim lawan
Head Coach HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers, Timo Scheunemann pun angkat topi atas keberhasilan kedua tim asuhannya. Namun ia mengimbau para pemain tidak terlena dan menjadikannya sebagai pengalaman dan pembelajaran.
Timo optimistis torehan para punggawa jebolan MilkLife Soccer Challenge tersebut, akan membuat masa depan mereka dapat lebih moncer.
“Tim HydroPlus Strikers dan MilkLife Shakers sebenarnya bisa bermain lebih baik dari yang mereka tunjukkan selama turnamen. Ini pengalaman perdana bertanding melawan atlet dari berbagai negara, pasti ada kekurangan yang seharusnya bisa dihindari agar bermain lebih all out,” lugas Timo.
Faktor lapangan
Bek tengah HydroPlus Strikers, Kazumi Z. A. Nurlan mengatakan kekalahan timnya di laga final salah satunya dipengaruhi oleh faktor ukuran lapangan. “Karena kami latihannya di lapangan yang tidak sebesar final tadi, jadi tenaganya lebih cepat capek. Tapi saya bersyukur, HydroPlus Strikera menjadi juara dua,” ungkap dia
“ Walaupun belum jadi juara tapi teman-teman mainnya kompak dan seru. Kami nggak takut sama sekali dengan lawan yang posturnya lebih besar, karena skill kami bisa diadu,” timpal pemain MilkLife Shakers, Locita Waranggani Olah Nismara. (WID/N-01)