HINGGA saat ini dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Garut, Jawa Barat belum cair.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan dana stimulan masih dalam proses pemuktahiran data. Warga terdampak diminta untuk bersabar.
“BNPB saat ini masih memproses usulan bantuan stimulan itu,” kata Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Lebih dari Rp6 miliar dana yang diusulkan kepada BNPB untuk rehabilitasi lingkungan.
Hasil usulan ke BNPB dibutuhkan dana rehabilitasi untuk total 144 unit rumah warga yang rusak.
Kerusakan rumah diklasifikasikan masing-masing sebanyak 70 unit rusak berat, 40 unit rumah rusak sedang, dan 94 unit rumah rusak ringan.
Dana stimulan tunggu rincian Pemkab Garut
Besaran dana stimulan dan sasaran penerima bantuan tersebut masih harus dipetakan dan dirinci oleh Pemerintah Kabupaten Garut.
Contohnya jumlah rumah warga tidak rusak tapi masuk dalam zona rawan bencana gempa atau jenis lainnya juga harus terdata.
Gempa bumi disertai pergerakan tanah dan longsor di Kabupaten Garut terjadi pada 18 September dengan Magnitudo 4.9 dan kedalaman 10 km .
Akibat aktivitas Sesar Garsela (Garut Selatan) yang teridentifikasi sebagai penyebab utama.
Gempa ini terasa sampai Kota Bandung. Gempa disertai longsor dan tanah bergerak di Kertasari merusak ratusan rumah.
Kerugian akibat gempa bumi dangkal ini sekitar Rp2,66 miliar dan tidak ada korban jiwa. (*/S-01)