Duh! Lambat Ditangani, Seorang Bayi Prematur Meninggal di RSBA Purwakarta

AKIBAT lambat mendapatkan pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Bayu Asih Purwakarta, Jawa Barat, seorang bayi yang lahir prematur warga Kampung Cibaragalan Desa Ciwangi Kecamatan Bungursari Purwakarta meninggal dunia.

Menurut Robiansyah, ayah dari sang jabang bayi tersebut pihaknya sempat ditolak pihak rumah sakit dengan alasan tidak ada kamar kosong. Sebelumnya ia datang ke IGD RSUD Bayu Asih, sebagai pasien rujukan dari Rumah Sakit Abdul Rojak Purwakarta.

Ia bersama seorang bidan desa membawa sang bayi ke bagian IGD Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta. Namun pihak RSBA langsung tidak menerima pasien karena tidak memiliki ruangan perawatan yang kosong. Padahal kondisi bayi dalam keadaan kritis.

Setelah melalui perdebatan antara keluarga dan pihak petugas IGD, bayi tersebut baru mendapat pemeriksaan dari seorang suster sebelum kemudian ditangani dokter.

Akhirnya bayi tersebut mendapat perawatan di salah satu ruangan mulai Senin (15/4) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Namun bayi malang tersebut akhirnya meninggal dunia Selasa (16/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA  Pemprov Jateng Hibahkan Lahan 26,8 Hektar ke Kejati untuk Diklat dan Rumah Sakit

“Kami sempat berdebat baru kemudian bayi diperiksa oleh dokter dan ditangani di IGD. Namun karena sebelumnya lambat mendapatkan penanganan anak saya meninggal dunia,” kata Robiansyah, Selasa (16/4).

Pelayanan pihak Rumah Sakit Bayu Asih tersebut sangat disayangkan pihak keluarga Bayi. Menurut Robiansyah sebagai lembaga pelayanan kesehatan, RSUD Bayu Asih seharusnya dapat memberikan pelayanan yang prima dan tidak membedakan pasien. Saat ini, jenazah bayi telah dimakamkan di pemakaman umum Ciwangi.

Di sisi lain Dirut RSBA Purwakarta, dr. Tri Muhammad Hani, membantah telah menolak pasien bayi. Tri Muhammad Hani menjelaskan pasien datang ke IGD sekitar Pkl 02.24 WIB menggunakan ambulance desa dengan didampingi bidan klinik mandiri dan ayah pasien.

Bidan perujuk dari klinik mandiri ini membawa surat rujukan dari sebuah RS Swasta di Purwakarta. Jadi sebenarnya tujuan awal pasien dirujuk oleh bidan dan keluarga pasien bukan ke RSUD Bayu Asih, namun ke salah satu RS swasta kelas B di Kabupaten Purwakarta.

BACA JUGA  Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Pasangan Remaja Buang Bayi di Kebun Teh

“Pasien dilayani dengan baik. Pasien datang dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga sesuai kegawatannnya di ruang Triase dan dilakukan penanganan awal dengan pemberian oksigenasi dan berdasarkan kegawatannya memerlukan perawatan di ruang intensif bayi selanjutnya Surat Perintah Rawat Inap (SPRI) untuk masuk ke ruang ICU Neonatus (Bayi),”Kata Hani

“Karena bayi lahir prematur dengan kondisi paru-paru belum matang sehingga produksi oksigen belum optimal. Akibatnya bayi kekurangan oksigen dan TIDAK cukup hanya dengan pemberian oksigen melalui sungkup, akan tetapi harus dengan alat bantu pernafasan mekanis yang disebut Ventilator. Nah peralatan Ventilator ini hanya bisa diberikan di runag ICU Neonatus atau NICU,” Lanjut Hani.

Masih menurut Hani, di ruangan ICU Neonatus, inkubator sebenarnya masih tersedia. Total ada 3 inkubator bayi, yang terisi 2 sehingga kosong 1. Jumlah ventilator ada 4, terpakai di ICU Neonatus 2 unit sementara 2 unit ventilator lainnya dalam posisi baru terpasang pada bayi lahir kembar yang ibunya dioperasi cesar di kamar operasi.

BACA JUGA  BPBD Kabupaten Subang Siaga Bencana Megatrust

Jadi pada saat pasien bayi datang, kebetulan di kamar operasi ada ibu hamil yang sedang dioperasi cesar oleh dokter kandungan dengan bayi kembar dan sudah diintruksikan oleh dokter setelah lahir harus segera dirawat di ICU Neonatus dengan ventilator. Sehingga pada saat kejadian semua unit alat ventilator sedang terpakai.

Hasil observasi dengan pemantauan saturasi oksigen menunjukkan indikasi medis bayi harus mendapat alat bantu nafas mekanis ventilator dan tidak cukup hanya pemasangan oksigen sungkup. (REZ/M-1)

Dimitry Ramadan

Related Posts

DPC PDIP Yogyakarta Usulkan Megawati Jadi Ketua Umum lagi

KETUA DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Eko Suwanto mengeluarkan pernyataan sikap politik dalam sebuah ikrar perjuangan. Salah satunya adalah mereka kembali mengusulkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. “Banteng Jogja berikrar, pertama…

Pariwisata Kabupaten Sleman Sumbang Rp340,56 Miliar ke PAD

PARIWISATA di Kabupaten Sleman hingga 30 November 2024, menyumbang dana ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp346,56 miliar. “Dari bulan Januari hingga 30 November 2024 ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Aplikasi ePorter Hadir Bantu Angkut Barang Penumpang Kereta

  • December 27, 2024
Aplikasi ePorter Hadir Bantu Angkut Barang Penumpang Kereta

Ditahan Everton, Manchester City Tercecer di Urutan Enam

  • December 26, 2024
Ditahan Everton, Manchester City Tercecer di Urutan Enam

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Siap Hormati Proses Hukum

  • December 26, 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Siap Hormati Proses Hukum

DPC PDIP Yogyakarta Usulkan Megawati Jadi Ketua Umum lagi

  • December 26, 2024
DPC PDIP Yogyakarta Usulkan Megawati Jadi Ketua Umum lagi

Pariwisata Kabupaten Sleman Sumbang Rp340,56 Miliar ke PAD

  • December 26, 2024
Pariwisata Kabupaten Sleman Sumbang Rp340,56 Miliar ke PAD

Tiga Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis Berhasil Diselamatkan

  • December 26, 2024
Tiga Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis Berhasil Diselamatkan