SENAT akademik Institut Teknologi Bandung (ITB) telah selesai menggelar sidang pleno tertutup untuk memilih enam bakal calon Rektor ITB.
Pemilihan yang berjalan lancar dengan dihadiri 51 dari 53 anggota SA ITB pada Senin (18/11).
Keenam balon rektor ITB tersebut, adalah Prof Brian Yuliarto, Donald Crestofel Lantu, Prof Irwan Meilano. Sigit Puji Santosa, Prof Tatacipta Dirgantara dan Prof Wahyu Srigutomo.
Mereka akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya untuk menentukan tiga calon rektor ITB periode 2025-2030.
Adapun profil Prof Brian merupakan guru besar Fakultas Teknologi Industri ITB.
Dia menamatkan studi S1 di jurusan teknik fisika ITB pada 1999 dan S2 serta S3 di jurusan quantum engineering and system science department, university of Tokyo pada 2005.
Prof Brian Yuliarto mengusung tagline ITB transformatif-unggul dengan visi Kinarya transformatif untuk keunggulan global.
Donald Crestofel Lantu memiliki tagline menyejahterakan dan memuliakan ITB, dengan visi to become top 150 world class university and world class sustainable entrepreneurial university.
Donald memiliki latar belakang pendidikan dengan gelar Sarjana Industrial Engineering dari ITB pada 2000.
Gelar Master of Business Administration dari ITB pada 2004, dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Organizational Leadership dari Massey University pada 2012.
Profil Bakal Calon Rektor
Prof Irwan Meilano mengusung visi transformasi humanis, menjadi universitas top dunia. Irwan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Geodesi di ITB pada 1997.
Dia kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral dalam bidang Earth Science di Nagoya University, Jepang.
Saat ini, Irwan menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Sigit Puji Santosa mengusung program SUSTAIN: SUccesS through Transformation And InnovatioN (Sukses melalui Transformasi dan Inovasi) untuk membangun ITB.
Sigit Puji Sentosa adalah akademisi dan teknokrat yang kini menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan di PT Pindad.
Sekaligus tenaga pendidik di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB.
Prof. Tatacipta mengusung program 4th Generation University kelas dunia yang unggul dan mandiri sebagai pelopor perubahan untuk pembangunan bangsa berkelanjutan.
Tatacipta merupakan lulusan dari ITB baik program sarjana (1988-1993) maupun program magister (1993-1995).
Pendidikan Doktor di Wessex Institute of Technology (1995-1997) yang kemudian ditransfer ke Queen Mary University of London (1997-2000).
Prof. Tata juga kembali melanjutkan pendidikan profesi insinyur di ITB pada 2019.
Terakhir Prof. Wahyu Srigutomo mengusung tagline ITB Bersahabat, Berdaya, Berkontribusi dan Mendunia.
Wahyu merupakan seorang dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, FMIPA ITB.
Dia juga merupakan alumni sarjana dan magister di ITB angkatan 1989 dan 1995. Kemudian kembali mengambil Program Studi Profesi Insinyur di ITB pada tahun 2020. (Rava/S-01)