SEORANG perempuan di Kuta Bali dibunuh oleh teman kencannya. Kasus itu terjadi pada Jumat dinihari (3/5/2024) sekitar pukul 03.00 WITA di Jln Bhineka Jati Jaya IX No.15 Kuta Badung.
Menurut kepolisian, korban diketahui bernama RA. Perempuan kelahiran Bogor, 15 April 2001 itu sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan tinggal di Parung Panjang, Bogor, Jabar. Sementara pelaku diketahui bernama AR, Kelahiran Balikpapan 24 Oktober 2003 dan beralamat di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
“Telah terjadi penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia, yang berlokasi (TKP) di kos-kosan di Kita,” ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo.
Ia mengatakan, motif pelaku adalah karena kesal terhadap korban. Pelaku emosi karena korban yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) melalui sebuah aplikasi meminta bayaran lebih kepada pelaku.
“Keterangan sementara dari pelaku bahwa korban bayar lebih dari kesepakatan seraya mengancam akan memanggil teman-temannya untuk mengeroyok pelaku bila tidak membayar lebih,” ujarnya.
Dalam melaksanakan aksinya, pelaku menggunakan pisau dapur untuk menggorok leher korban dan menikam tubuh korban berulang kali. Leher korban digorok hingga nyaris putus.
Polisi sudah memeriksa beberapa saksi yang merupakan sesama penghuni kos-kosan tersebut. Menurut keterangan para saksi, mereka memang mendengar suara teriakan perempuan dari kamar kos lantai II pojok paling utara.
Kemudian pada pukul 03.00 WITA saksi mendengar suara benda jatuh dari lantai 2. Saksi keluar kamar dan melihat terduga pelaku turun tergesa gesa membawa sebuah koper besar warna hitam dan pakaian terduga pelaku terdapat banyak bercak darah kemudian menaiki sepeda motor membawa koper hitam.
Saksi yang kaget melihat ceceran darah di tangga dan di halaman rumah kos memberi tahu penunggu kos. Mereka langsung memeriksa kamar sumber suara itu dan ternyata kamar dalam keadaan berantakan dan banyak ceceran darah.
Mereka pun langsung melapor ke Polsek Kuta. Polisi langsung bergerak ke lokasi melakukan identifikasi. Setelah melakukan identifikasi, polisi langsung mengejar pelaku berdasarkan ID Card pegawai milik pelaku yang tertinggal di TKP.
Selanjutnya personel Polsek Kuta langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Tidak lama setelah pengejaran diketahui pelaku sempat kembali ke TKP namun karena ramai pelaku kembali melarikan diri ke rumah kakaknya. Dan atas nasehat kakak pelaku, pelaku diantar oleh kakaknya untuk menyerahkan diri ke Polsek Kuta.
Pelaku mengaku jika jenazahnya telah dibuang. Personel Polsek Kuta lalu mencari keberadaan jenazah yang menurut pengakuan pelaku dibuang di semak-semak yang berlokasi di jembatan panjang (Loloan) Jimbaran.
Setelah jenazah ditemukan lalu dilakukan pengecekan oleh team Inafis Polresta Denpasar dan langsung dibawa ke RSUD Sanglah.
Kepada polisi, pelaku mengaku awalnya tarifnya Rp500 ribu. Namun korban meminta dua kali lipat sambil mengancam pelaku.
“Dengan adanya ancaman tersebut pelaku menjadi emosi dan secara spontan langsung melakukan penganiayaan sampai korban meninggal dunia,” ujarnya.
Setelah korban meninggal dunia pelaku langsung memasukan tubuh korban ke dalam koper. Lalu koper berisi jenazah itu dibuang di semak-semak.
Setelah selesai membuang tubuh korban, pelaku langsung kembali ke TKP. Tetapi karena dilihat banyak orang, pelaku mengurungkan niatnya. Atas saran kakaknya pelaku akhirnya menyerahkan diri. (Ard/M-01)