
PELATIH PSS berkebangsaan Belanda, Pieter Huistra menyampaikan komitmennya untuk tetap setia membangun Laskar Sembada.
“Saya sangat senang tetap bersama PSS Sleman. Ini bukan hanya soal melatih tim, tapi tentang menjadi bagian dari perjalanan baru sebuah klub besar. Banyak hal yang harus dikerjakan, dan saya percaya kami bisa,” ujarnya pada Senin (9/6).
Pieter Huistra menerima situasi yang dihadapi PSS dengan lapang dada. Baginya, tantangan di Liga 2 adalah peluang emas untuk menyusun ulang kekuatan tim secara strategis.
Ia menyebut musim depan sebagai momentum penting untuk menanamkan filosofi permainan yang progresif, disiplin, dan terstruktur.
Berbekal lisensi kepelatihan UEFA Pro, Huistra memandang Liga 2 sebagai ladang pembuktian.
Ia yakin, dengan kebersamaan dan sinergi dari semua elemen klub, PSS bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.
“Kuncinya adalah semua elemen di PSS harus bersatu. Ketika kita menyatukan kekuatan dan visi, saya yakin kita bisa membangun sesuatu yang istimewa untuk musim depan,” katanya.
Huistra pernah mendapat hukuman saat laga Liga BRI 1 2024-2025. Pada pertandingan pekan ke-32 BRI Liga 1-2024/25 saat menjalani laga tandang lawan PSIS Semarang, pelatih asal Belanda tersebut dilarang mendampingi tim di sisi lapangan.
Penyebabnya ia mendapatkan kartu kuning kedua saat PSS Sleman menjajal kekuatan PSM Makassar di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada 3 Mei lalu. (AGT/S-01)