PROVINSI Sulawesi Selatan masuk salah satu dari lima provinsi dengan risiko konflik yang tinggi pada Pilkada 2024.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Selatan dan Kota Makassar menyelenggarakan acara “Cooling System” di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (28/8).
Acara yang mempertemukan seluruh elemen masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan pemilu yang damai dan mengurangi risiko konflik.
Menurut Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakhrulloh, acara ini dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah dengan cepat.
Ia menekankan pentingnya persatuan dan pemilu yang damai dan mari kita jaga Sulawesi.
“Mari kita bersatu dan tunjukkan rasa cinta kita. Dan mari kita jadikan demokrasi sebagai perayaan yang menyenangkan untuk memilih pemimpin, bukan sumber konflik. Mari kita berpolitik dengan moderasi dan persaudaraan selamanya,” kata Zudan.
Terkait risiko konflik selama Pilkada di Sulawesi Selatan, Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi mengakui bahwa provinsi tersebut memang berisiko tinggi.
Namun, ia mencatat tidak semua daerah atau kabupaten di Sulsel berisiko tinggi, hanya beberapa daerah tertentu seperti Kabupaten Pinrang dan enam atau tujuh kabupaten lainnya.
Tingkat risiko konflik selama Pilkada juga bergantung pada berbagai faktor, termasuk kondisi geografis, sejarah, dan jumlah pasangan calon yang bersaing.
Rian R Djajadi berharap agar Pilkada 2024 dapat terlaksana tanpa ada konflik yang berarti.
“Kita harapkan Pilkada 2024 yang dilaksanakan serentak ini dapat berjalan dengan lancar dan aman,” tegasnya.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama masa pemilu,” katanya.
Acara tersebut, juga dihadiri oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun, dan pejabat Forkopimda Sulsel lainnya. (Erlin/S-01)