
BAKAL pasangan calonWali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin menggelar sosialisasi visi, misi dan program kerja, yakni unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis (Utama).
“Alasannya mengapa Bandung Utama, tidak singkatan nama kami berdua. Initinya kami berdua mengesampingkan campaign id, dengan menggunakan nama, karena kampanye ini bukan tentang kami, tapi tentang warga Kota Bandung, kita mau mengutamakan Bandung,” ungkap Farhan, dalam diskusi bertema “Kolaborasi untuk Bandung Utama” pada Kamis (19/9).
Menurut Farhan, berbagai permasalahan yang kini ada di Kota Bandung tidak mungkin bisa ditanggung secara individu oleh Masyarakat, Melainkan ada tanggung jawab pemimpin.
“Ketika menghadapi masalah ini, kita sebagai warga akan berpaling kepada siapa untuk menyelesaikan masalah ini? Ya, pemimpin Kota Bandung. Jadi, kami berdua yang kini tengah mengajukan diri sebagai
pemimpin Kota Bandung memiliki komitmen untuk merawat Kota Bandung,” ungkap Farhan.
Adapun terkait program kampanye, Farhan mengatakan, akan dibagi ke dalam tiga bagian yakni 20 hari pertama, 20 hari kedua dan 20 hari terakhir.
Dimulai dari 20 hari pertama, keduanya akan fokus memperkenalkan siapakah Farhan dan siapakah Erwin keseluruh masyarakat kota Bandung.
“20 hari kedua, baru kita akan memperkenalkan program-program apa saja yang ditawarkan oleh Farhan dan Erwin. Dan 20 terakhir, kita akan
mengajak seluruh masyarakat untuk berbondong-bondong ikut dalam pencoblosan,” tuturnya.
Interaksi media
Pada kesempatan ini secara khusus M Farhan- Erwin juga mengajak 25 media massa untuk berdialog terkait Visi, Misi dan Program Kerja Bandung Utama sekaligus mengajak media untuk terlibat memberikan masukan terkait Program Kerja Bandung Utama.
“Bagi kami kehadiran teman media sangat istimewa, karena selama ini kita hanya datang di acara wawancara, tapi belum pernah ngobrol bertukar pikiran. Dengan acara ini kami harap teman-teman media bisa memberikan masukan,” terang Farhan.
Beberapa isu lanjut Farhan, yang menjadi masukan di antaranya mahalnya harga rumah di Kota Bandung.
Menanggapi hal ini, Farhan menyebut jika mungkin saja pemerintah memberikan fasilitas tersebut, sebagaimana yang pernah dilakukan wali kota Bandung terdahulu Husein Wangsaatmadja. (Rava/N-01)