Israel Lepas Kendali, Perang Terbuka bisa Terjadi

  • Opini
  • August 2, 2024
  • 0 Comments

TEWASNYA Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh ketika berada di Teheran, Iran dikhawatirkan bakal memperburuk situasi di Timur Tengah. Sebab yang pertama, hal itu menyangkut seorang pemimpin organisasi.  Sudah pasti organisasi itu minta pertanggung jawaban kalau tidak mau disebut balas dendam.

Hal yang kedua adalah menyangkut kedaulatan sebuah negara. Betapa tidak? Pembunuhan itu terjadi di Teheran, Iran. Sebagai negara yang berdaulat dan berketempatan atas insiden tersebut, Iran tentu berhak menuntut kepada pelaku pembunuhan itu.

Kendati pemerintah Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut, semua mata tetap saja mengarah ke negara Zionis tersebut. Apalagi mereka saat ini tengah berkonflik dengan Hamas di Palestina.

Tidak kurang sejumlah pejabat Amerika Serikat pun yang notabene pendukung Israel, meyakini bahwa Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh.

Dunia cemas

Kondisi itu tentu membuat dunia cemas. Mereka khawatir pembunuhan Haniyeh itu bakal menjadi kotak pandora untuk terbukanya konflik yang lebih luas di Timur Tengah.  Salah satu negara yang khawatir adalah Tiongkok. Beijing mengingatkan bahwa kejadian itu dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan.

BACA JUGA  Jusuf Kalla Bertolak ke Qatar, Hadiri Pemakaman Ismail Haniyeh

“Kami sangat prihatin dengan insiden tersebut dan dengan tegas menentang dan mengutuk pembunuhan tersebut,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, Rabu (31/7/2024).

“Kami sangat khawatir bahwa insiden ini dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut dalam situasi regional. Kami selalu menganjurkan penyelesaian sengketa melalui negosiasi dan dialog,” lanjut Lin.

Hal senada disampaikan Pemerintah Turki. “Kami mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan tercela di Teheran,” kata Kementerian Luar Negeri Turki, Rabu (31/7/2024).

Kementerian menambahkan bahwa serangan itu berpotensi menyebarkan perang Gaza ke dimensi regional.

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar dapat hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri,” tambahnya

Balas dendam

Kekhawatiran dunia itu memang bukan tanpa alasan. Sayap mileter Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam sudah bersumpah akan membawa perang melawan Israel ke level baru. Brigade Ezzedine al-Qassam juga memperingatkan dampak lanjutan terhadap seluruh kawasan.

BACA JUGA  Serangan Bom Israel Tewaskan Pejabat Kesehatan Palestina

“Pembunuhan ini  akan memiliki konsekuensi yang sangat besar bagi seluruh kawasan,” tegas Brigade Ezzedine al-Qassam.

Dalam pernyataannya, Brigade Ezzedine al-Qassam juga menyebut pelanggaran kedaulatan negara-negara di kawasan sebagai kesalahan perhitungan dan seharusnya menjadi peringatan bagi semua negara dan orang-orang di kawasan ini.

Senada, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun marah besar. Dia bersumpah akan memberikan hukuman bagi Israel.

“Dengan tindakan ini, rezim Zionis menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi diri sendiri, dan kami menganggapnya sebagai tugas kami untuk membalas dendam atas darahnya karena ia telah menjadi martir di wilayah Republik Islam Iran,” kata Ayatollah, Rabu (31/7/2024).

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengatakan pembunuhan itu akan ditanggapi dengan respons yang keras dan menyakitkan.

BACA JUGA  Badai Milton Hantam Florida Picu Banjir dan Listrik Padam

“Iran dan front perlawanan akan menanggapi kejahatan ini,” katanya.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang baru dilantik, juga menyatakan kegeramannya atas pembunuhan Haniyeh. Dia bersumpah akan membuat Israel menyesali pembunuhan tersebut.

“Republik Islam Iran akan mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, kebanggaan, dan martabatnya, serta membuat para penyerbu menyesali tindakan pengecut mereka,” kata Pezeshkian.

Proxy war

Yang lebih mengkhawatirkan adalah keterlibatan negara-negara besar dalam konflik di Timur Tengah nanti. Sebab pejabat AS sudah terang-terangan akan membela Israel jika diserang.

“Jika Israel diserang, iya, kami akan membantu Israel mempertahankan diri. Kami sudah jelas sejak awal. Tapi sekali lagi, kami tidak ingin melihat hal itu terjadi,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin.

Persoalannya adalah bukan tidak mungkin Rusia akan membantu Iran jika terjadi perang nanti. Sebab Iran juga sudah membantu Rusia dalam perang di Ukraina. (Berbagai sumber/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

  • Opini
  • November 12, 2024
Rendahnya Literasi dan Kesadaran Masyarakat jadi Celah Penipuan

PESATNYA perkembangan teknologi saat ini petut dicermati. Pasalnya perkembangan tersebut ibarat pedang bermata dua. Jika tidak diiringi dengan literasi digital dan keuangan yang memadai, pesatnya perkembangan tersebut akan memberikan spill…

Bali; Antara Pariwisata, Agama, dan Budaya

DALAM berbagai pemberitaan media disebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmennya untuk membangun North Bali International Airport. Presiden juga menyebut akan menjadikan Bali sebagai ‘The New Singapore’ atau The New…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Peduli Industri Herbal, Irwan Hidayat Terima Gelar Doktor Kehormatan

  • November 13, 2024
Peduli Industri Herbal, Irwan Hidayat Terima Gelar Doktor Kehormatan

Masyarakat Diimbau Waspadai Uang Palsu Jelang Pilkada

  • November 13, 2024
Masyarakat Diimbau Waspadai Uang Palsu Jelang Pilkada

KPK Sesali Keputusan PN Jaksel Menangkan Praperadilan Sahbirin

  • November 12, 2024
KPK Sesali Keputusan PN Jaksel Menangkan Praperadilan Sahbirin

Ombudsman Curiga Ada Modus di Balik Pemailitan Sritex

  • November 12, 2024
Ombudsman Curiga Ada Modus di Balik Pemailitan Sritex

Rendahnya Literasi dan Kesadaran Masyarakat jadi Celah Penipuan

  • November 12, 2024
Rendahnya Literasi dan Kesadaran Masyarakat jadi Celah Penipuan

Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan

  • November 12, 2024
Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan