CABANG Boccia dan Panahan diproyeksikan menjadi kuda hitam kontingen Indonesia dalam perburuan medali di Paralimpiade Paris 2024 yang bakal digelar pada 28 Agustus – 8 September mendatang.
Namun pada saat sama pasangan ganda putri Ratri/Alim yang meraih emas di Paralimpiade Tokyo 2020, dipastikan tidak bisa ikut berkontribusi sumbang e inimas bagi tim Merah-Putih diajang Paralimpiade Paris 2024.
Hal ini disebabkan, nomor ganda putri para bulu tangkis kelas SL3 dan SU5 yang meroketkan nama Ratri/Alim saat berjaya di Tokyo, tidak akan dipertandingkan di Paralimpiade Paris.
“Ya dengan tidak dipertandingkannnya nomor (SL3-SU5) di Parampiade kali ini, membuat pasangan Ratri/Alim tidak bisa tampil. Tentu berpengaruh terhadap peluang kita di Paris,” ungkap Wakil Sekjen NPC Indonesia di Solo, Kamis sore usai jumpa pers persiapan pelaksanaan Perpanas XVII yang bakal digelar di Solo pada Oktober mendatang.
Situasi yang ada di Kontingen Merah Putih yang akan berjuang di ajang olahraga disabilitas tingkat dunia di Prancis itu, diakui Rima tidak menyurutkan tekad para skuad NPC Indonesia ini.
Paling tidak, optimisme genggam satu medali emas menjadi tekad, ditambah target 4 perak yang diharapkan bisa meleset menjadi emas. Apalagi kekuatan atlet lolos menuju Paris melonjak jadi 35 orang, atau melebihi target 28 atlet yang dicanangkan Kemenpora.
35 atlet
Sebanyak 35 atlet akan berjuang di 10 cabang olahraga. Yang mana dua cabor, yakni boccia dan renang yang tidak ditarget, justru diproyeksikan akan bisa neraih medali untuk Indonesia.
Dia paparkan, cabor bulutangkis meloloskan 9 atlet, disusul panahan dan atletik masing masing 5 atlet, angkat berat dan boccia juga masing masing dengan4 atlet, lalu renang 3 atlet, dua blind judi, dan cycling serta menembak satu atlet.
Indonesia, tegas Rima, berharap panahan dan boccia menjadi kuda hitam yang bisa meraih medali bagi Indonesia. Para atlet kedua cabor ini sejak 5 Agustus sudah mendahului di Paris, untuk meningkatkan performa latihan.
“Mereka itu berlatih keras di Paris dan bilang tempat latihan bagus. Jadi mudah mudahan, dengan upaya mendahului ini, meski lawan yang akan dijumpai berat, tapi mereka ini prestasinya juga tinggi. Semoga dapat medali, minimal perunggu,” imbuh Rima.
Ia tegaskan kesempatan untuk mendapatkan emas dan perak tetap bertumbu pada cabor bulutangkis. Namun dari cabor lain yang diikutkan, diharap bisa mendulang. 4 perak yang dicanangkan, harapannya meleset ke atas jadi emas.
Dapur umum
Pada bagian lain Rima menjelaskan, bahwa dalam keikutsertaan di perhelatan Paralimpic di Paris, Indonesia akan membawa bahan makanan dari Indonesia, dan akan membuat dapur unum sendiri.
Hal ini menjadi penegasan, setelah banyak informasi yang menyebutkan, bahwa makanan di Paris, sedikit variasi menu dan minim protein serta tidak enak. Bahkan ada info yang menyebutkan dalam makanan ada ulatnya.
Karena itu, untuk menjaga kesejatan dan kebugaran para atlet yang akan membawa nama Indonesia di Paralimpiade Paris nanti, sejak dari tanah air akan membawa bahan makanan, dan akan mendirikan dapur umun sendiri.
” Kita akan membawa rendang banyak, mudah mudahan lolos dan bisa sampai. Selain itu, kita juga akan menyewa AC, karena penginapan yang disediakan tidak ada fasilitas pendingin ruangan, sehingga panas,” sergah dia sekali lagi.
NPC Indonesia sangat berterimakasih dengan informasi yang dibawa Menpora Dito Ariotedjo, untuk kesiapan dan kenyamanan kontingen selama berjuang di Paris.
Dengan persiapan yang sedemikian rupa dan detil, diyakini bisa memaksimalkan, Kontingen Indonesia di Paralimpiade Paris itu, bisa maksimal hasilnya.
“Doakan saja, semoga prestasi bisa membanggakan Indonesia di mata dunia,” tukas Wasekjen NPC Indonesia itu. (WID/N-01)