Anggaran Minim, Peparnas Solo Harus Tetap Bergulir

PENYELENGGARAAN Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) di Solo tinggal menyisakan dua pekan lagi. Namun begitu, persoalan budgeting atau pembiayaan masih belum kelar.

Guna mendapatkan kepastian sisi persiapan, Mendagri Tito Karnavian pada Senin (23/9) menginisiasi dilakukan rapat koordinasi persiapan Peparnas, yang dihadiri Menpora Dito Ariiotedjo, PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana, pejabat Kemenkeu, PB Perpanas XVII dan stakeholder lainnya di Solo.

Namun dari rakor itu, banyak hal yang harus dievaluasi dan dicarikan solusi, terutama terkait minimnya budgeting untuk pelaksanaan pesta akbar olahraga atlet disabilitas tingkat nasional tersebut. Diperlukan mitigasi cepat jika memang anggaran tidak mencukupi.

Menpora Dito Ariotedjo mengungkapkan, rakor  fokus membahas evaluasi persiapan penyelenggaraan, terutama menyangkut budgeting minim, venue, dan lain lain.

Menurut Dito permasalahan budgeting Peparnas XVII, diakui masih banyak yang perlu disinkronisasikan dan diharmonisasikan. Sebab pagu anggaran yang disiapkan Kementerian Keuangan Rp215 miliar, ditambah dengan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Kemenpora tahun lalu sebesar Rp75 miliar.

BACA JUGA  7 Negara Dipastikan Ikuti Asian School Badminton Championship di Jateng

Meski anggaran masih dalam sinkronisasi dan upaya mitigasi, Kota Solo dan sekitar secara sarana dan prasarana, terutama venue siap.

“Kota Solo yang pernah menjadi penyelenggara ASEAN Para Games (APG), dalam posisi emergency memggantikan Riau, sangat siap. Venue masih  layak dan layak,” kata Dito.

Perlu pemetaan

Tetapi, lanjut Dito, harus cepat ada pemetaan, siinkronisasi dan harmonisasi, mengingat dalam rakor sudah digedok pembiayaan sebesar Rp290 miliar, yang berasal dari pagu Kemenkeu plus DIPA Kemenpora tahun lalu.

“Dari seluruh komponen, termasuk komponen untuk suporting, seperti opening ceremony dan closing ceremony masih harus disinkronisasikan, sesuai kebutuhan dilapangan,” tukas Dito.

Pada bagian lain PB Peparnas XVII sebagaimana diungkap Sekretaris PB Peparnas Rima Ferdianto, bahwa untuk kebutuhan penyelenggaraan, sebetulnya sudah mengajukan proposal  anggaran kepada pemerintah, sebesar Rp536 miliar plus Rp75 miliar.

BACA JUGA  Dana Pelatnas SEA Games 2025 untuk Cabang Unggulan Dijamin Aman

Namun dengan pembahasan rakor yang memfinalkan anggaran sebesar Rp 290 miliar, maka PB Perpanas XVII harus berhitung terkait kebutuhan riil di lapangan. Apalagi Mendagri telah berpesan, bagaimana dengan anggaran minim, pelaksanaan bisa lancar dan maksimal.

“Tadi final dan diketok dalam rakor anggaran Rp290 miliar. Perinciannya  Rp174 miliar untuk 8  bidang, dan sisanya untuk pembiayaan kebutuhan lain lainnya. Kita agak bingung juga,” imbuh Rima.

Rima mencoba berhitung kebutuhan banyak komponen, misal untuk bidang menembak, lalu kebutuhan sarana dan prassrana yang tidak ikut dibahas, misal kebutuhan tenda yang mutlak bagi setiap cabang olahraga.

Begitu halnya biaya untuk ceremony yang besar. Dia mengikustrasikan ketika opening ceremony APG dibuat sederhana

Perbedaan pandangan

Ketua Pelaksana PB Peparnas XVII, DB Susanto yang ikut dalam rakor menyebut ada perbedaan pandangan antara PB Peparnas dengan Deputi IV Kemenpora.

BACA JUGA  Jawa Tengah Dominasi Cabor Atletik Peparnas XVII di Solo

“Ya masih ada perbedaan antara PB Perparnas dengan Deputi IV Kemenpora,” sergah dia.

Yang jelas, PB Perparnas siap melaksanakan Peparnas XVII yang berbiaya sangat minim jika dibandingkan dengan PON di Riau dan Aceh yang menelan anggaran Rp 3,95 triliun.

“Anggaran Peparnas hanya sekitar sepersepuluh dari pelaksanaan PON 2024 yang pelaksanaannya seperti itu. Ya mudah mudahan dengan waktu tersisa, banyak hal masih bisa disinkronisasi, diharmanisasi. Jika perlu mitigasi, ya harus cepat dan dari mana sumber itu bisa didapat,” tukas Rima Ferdianto.

Tetapi Rima juga memungkasi, bahwa  sebagaimana arahan Mendagri Tito, bagaimana dengan anggaran minim, pelaksanaan bisa tiga sukses, yakni sukses prestasi, administrasi dan pemberdayaan ekonomi. (WID/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

ASOSIASI  Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) khawatir produk susu lokal  tidak punya regulasi perlindungan. APSPI mendesak Presiden Prabowo Subianto  segera menerbitkan regulasi perlindungan produksi susu dalam negeri. Bila tidak, langkah…

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

WISUDAWAN UGM harus memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa. Direktur  Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantoro menyampaikan hal itu saat prosesi wisuda hari kedua program Sarjana dan Sarjana Terapan UGM, di Grha…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

  • November 21, 2024
APSPI Khawatir Susu Lokal tidak Punya Regulasi Perlindungan

Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

  • November 21, 2024
Wisudawan UGM Titik Awal Mengabdi kepada Bangsa

Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

  • November 21, 2024
Setyo Budiyanto Terpilih Sebagai Ketua KPK 2024-2029

Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

  • November 21, 2024
Indosat Luncurkan Layanan Pascabayar IM3 Platinum

Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

  • November 21, 2024
Kapolri Berpesan Jaga Persatuan di Tengah Perbedaan Pilihan

Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian

  • November 21, 2024
Warga Terdampak Erupsi Lewotobi Mulai Tinggalkan Pengungsian