ADA beragam cara memijat atau massage. Salah satunya adalah sport massage. Namun masih sedikit masyarakat yang mengetahui teknik sport massage.
Itu sebabnya, untuk memberikan pemahaman dan kemampuan dasar pemijatan sport massage, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Dusun Pucuk, Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, mengajarkan cara-cara sport massage kepada masyarakat setempat.
Menurut Ketua KKNM 16545 Wagir Lor Yoga Handriawan kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi warga tentang pentingnya sport massage.
Untuk atlet
Penanggung jawab kegiatan Ema Harummi Pratiwi menjelaskan sport massage adalah rangkaian teknik/cara memijat khusus yang ditujukan untuk keperluan seorang atlet atau olahragawan.
Cara pemijatan dengan menggunakan tangan yang dipijatkan pada otot tubuh dengan teknik manipulasi untuk mengutamakan kelancaran peredaran darah dan cairan dalam tubuh.
“Walaupun demikian tidak hanya bagi olahragawan namun juga bisa bagi masyarakat umum,” kata Ema, Senin (16/9).
Tujuan pemijatan ini, ujarnya, untuk melancarkan peredaran darah dan limfe, merangsang persarafan, terutama saraf tepi (perifer), menurunkan ketegangan otot, meningkatkan fleksibilitas otot serta recovery.
Mahasiswa prodi Ilmu Keolahragaan FIKK UNY tersebut mengungkapkan indikator perlunya sport massage manakala merasa kelelahan, ada gangguan tidur, pasca operasi atau terjadi cedera sub-akut dan kronis.
Tidak boleh sembarang
Namun sport massage tidak boleh dilakukan apabila sedang demam, mengalami luka, infeksi atau fraktur.
Radi Anandito Ryan Suryadi menambahkan sport massage meliputi bagian tubuh yaitu tungkai atas, tungkai bawah, kaki, punggung, gluteous, punggung atas, punggung kaki, lengan, telapak dan jari tangan, dada, perut dan kepala dengan posisi tengkurap atau terlentang.
“Teknik pijatnya memakai effleurage, petrissage, shaking, tapotement dan friction,” kata Radi.
Effleurage merupakan gerakan dasar yang harus bisa dikuasai oleh terapis. Effleurage merupakan gerakan mengusap dengan atau tanpa tekanan sesuai peredaran darah menuju jantung.
Sedangkan Petrisage ialah gerakan mencubit atau meremas daerah yang berotot tebal ataupun lemak.
“Teknik menggunakan gerakan ini pun meliputi teknik zig zag, kneading, pulling/picking up, dan cris-cros. Tapotage adalah gerakan yang merangsang jaringan otot dan dilakukan dengan kedua tangan secara bergantian seperti menepuk,” katanya.
Gerakan dasar pijat lainnya adalah friction. Gerakan friction merupakan gerakan melingkar kecil secara berulang dengan penekanan pada daerah tertentu. Penerapan teknik ini biasanya pada sebagian tubuh kecuali di bagian perut.
Warga terbantu
Warga setempat merasa senang dan terbantu dengan informasi sport massage ini. Selain memberi edukasi mahasiswa KKN UNY juga melakukan sharing dengan pemijat sekitar posko KKN.
Salah satu warga, Bintoro menyarankan agar ilmu ini juga diberikan pada warga yang sudah punya skill memijat agar lebih mumpuni dalam bidangnya.
“Bahkan kalangan pemuda menyatakan minatnya belajar sport massage,” katanya. (AGT/N-01)