
MAHASISWA dari berbagai kampus di Bandung Jawa Barat bersama masyarakat melakukan aksi demonstrasi di kantor DPRD Jabar Kamis (22/8).
Mereka turun ke jalan untuk merespon kondisi demokrasi di Indonesia yang menurun. Presiden KM ITB Fidela Marwa mengatakan, aksi demonstrasi dilakukan oleh KM ITB di kantor DPRD Jabar, Kamis (22/8) hingga Jumat (23/8) di Jakarta.
“Intinya jelas subtansi aksi sendiri kami mengawal putusan MK dan kami melihat yang terjadi cerminan kemunduran demokrasi sehingga KM ITB, tidak bisa diam dan berusaha mengawal,” tegas Fidela.
Fidela mengatakan KM ITB ingin membangun gerakan kolektif dan berkelanjutan. Lebih dari itu, aksi demonstrasi yang dilakukan untuk mengembalikan marwah Indonesia sebagai negara demokrasi.
Ia memandang rezim mencarut marutkan konstitusi, saatnya bergerak dan melawan.BEM Kema Unpad turut menyerukan perlawanan atas rencana pengesahanrevisi Undang-undang (UU) Pilkada.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua BEM Kema Unpad, Rhido AnwariAripin bahwa negara saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mereka pun menilai rezim pemerintahan saat ini, sudah begitu fatal hingga mengakibatkan demokrasi mengalami kemunduran.
“Kondisi sekarang sudah teramat buruk. Maka, kami dari BEM Kema Unpad memutuskan hari ini akan bergabung ke Jakarta untuk aksi di DPR RI mengawal revisi UU Pilkada yang mau disahkan,” ungkap Rhido.
Pembangkangan konstitusi
Ridho menilai, rencana pengesahan revisi UU Pilkada sudah menunjukan bukti pembangkangan terhadap konstitusi. Sebab, DPR berencana merivisi undang-undang tersebut dengan mengabaikan putusan MK.
“Revisi UU Pilkada ini upaya untuk menjegal putusan MK, DPR sudahdiamankan oleh rezim untuk kontestasi Pilkada. Bagi kami ini juga janggal. Karena, banyak revisi undang-undang lain yang lebih urgent, tapi kenapa malah UU Pilkada yang diprioritaskan,” tuturnya. (Rava/N-01)