SEBANYAK 50 orang mantan Jamaah Islamiyah (JI) yang sudah menjalani tahapan deradikalisasi dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendapat pemberdayaan sosial dari Detasemen Khusus (Densus) 88, dengan pelatihan service AC di Kota Solo.
Pelatihan yang dilakukan di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Disabilitas Fisik (BBRSDF) Prof. Dr. Soeharso, Solo selama lima hari ke depan itu diharapkan bisa menjadi bekal bagi mereka sebelum kembali ke masyarakat.
Analis Kebijakan Bidang Penindakan Densus 88 Polri, Brigjen Pol. Torik Priyono mengatakan, pelatihan itu sebagai bentuk komitmen mereka dalam membantu eks JI untuk hidup mandiri.
“Selama ini, mereka kesulitan membangun kehidupan layak karena keterbatasan keterampilan,” kata dia.
Melalui program pelatihan singkat itu, para eks JI bisa berkarya sendiri, tidak bergantung pada pihak lain, dan menjauh dari hal-hal negatif, serta menghapus kehidupan lama mereka.
Gandeng PT Astra
Dalam pelatihan ini, Densus 88 Polri berkolaborasi dengan PT Astra, yang menyediakan pelatihan teknisi AC. Sebelum kegiatan pelatihan service AC, Densus 88 juga terlibat dalam fasilitasi eks napiter lain, dengan kegiatan pemberdayaan ekonomi, seperti perkebunan kopi, pertanian padi, dan peternakan di berbagai wilayah Indonesia.
Menurut Torik program pemberdayaan sosial Densus 88 bertujuan menghilangkan stigma negatif yang menempel pada para eks napiter.
“Kami ingin membuktikan bahwa mereka bisa hidup layak dan memberikan kontribusi positif kepada keluarga maupun komunitas lingkungan,” pungkas Torik. (WID/N-01)