Begini Asal-usul Pembagian Generasi

SETIAP kelompok umur sering kali punya cara pandang, gaya hidup, dan kebiasaan berbeda. Di media sosial, perbedaan itu sering disebut dengan istilah seperti Boomer, Gen X, Millennial, Gen Z, atau Gen Alpha.

Tapi, tahukah kamu kalau pengelompokan atau pembagian generasi itu punya sejarah panjang dan diciptakan oleh para peneliti demografi dan sosiolog sejak puluhan tahun lalu?

Pembagian generasi ini awalnya dibuat untuk memahami perubahan sosial, ekonomi, dan budaya dari waktu ke waktu, bagaimana teknologi, perang, dan kemajuan ekonomi membentuk karakter tiap generasi.

Berikut penjelasan singkatnya

Silent Generation (1928–1945)

Pencetus istilah: Time Magazine (1951)

Disebut Silent Generation karena dianggap “diam” dan patuh pada aturan setelah Perang Dunia II. Mereka tumbuh di masa sulit Great Depression dan perang besar sehingga dikenal hemat, disiplin, dan menghormati otoritas.

Baby Boomers (1946–1964)

Pencetus istilah: Para demografer Barat pasca Perang Dunia II

Setelah perang usai, angka kelahiran melonjak tajam — inilah asal nama Baby Boomer. Generasi ini menikmati masa pertumbuhan ekonomi pesat dan munculnya budaya pop. Mereka dikenal pekerja keras, loyal, dan identik dengan nilai-nilai stabilitas ekonomi.

Generation X (1965–1980)

Pencetus istilah: Douglas Coupland (1991)

Istilah Generation X dipopulerkan lewat novel Generation X: Tales for an Accelerated Culture karya Douglas Coupland. Generasi ini tumbuh di masa transisi antara era analog dan digital dengan munculnya MTV, komputer pribadi, dan awal globalisasi.
Mereka dikenal mandiri, skeptis terhadap otoritas, dan adaptif terhadap perubahan.

Millennials / Generation Y (1981–1996)

Pencetus istilah: Neil Howe & William Strauss (1991)

Dua sejarawan Amerika, Neil Howe dan William Strauss, memperkenalkan istilah Millennial untuk menyebut anak-anak yang akan tumbuh dewasa di sekitar tahun 2000. Generasi ini mengalami masa internet awal, ponsel, dan media sosial pertama.
Mereka dikenal kreatif, fleksibel, dan peduli isu sosial serta lingkungan.

Generation Z (1997–2012)

Pencetus istilah: Pew Research Center & McCrindle Research (awal 2010-an)**

Lahir di dunia yang sudah terkoneksi internet, Gen Z adalah digital natives sejati. Mereka tidak mengenal masa tanpa media sosial.
Ciri khasnya: cepat beradaptasi dengan teknologi, berpikiran terbuka, dan lebih sadar akan kesehatan mental serta keberagaman.

Generation Alpha (2013–sekarang)

Pencetus istilah: Mark McCrindle (2008)

Istilah Generation Alpha diciptakan oleh demografer Australia, Mark McCrindle. “Alpha” menandai babak baru setelah “Z”, melambangkan generasi pertama yang sepenuhnya lahir di abad ke-21.
Mereka tumbuh bersama teknologi canggih — AI, gawai pintar, dan pembelajaran digital sejak dini.

Sekilas Rentang Generasi

Generasi

Tahun Lahir

Pencetus Istilah

Ciri Umum

Silent Generation

1928–1945

Time Magazine

Disiplin, hemat, loyal

Baby Boomers

1946–1964

Demografer pasca PD II

Optimis, pekerja keras

Gen X

1965–1980

Douglas Coupland

Mandiri, skeptis, adaptif

Millennials (Gen Y)

1981–1996

Neil Howe & William Strauss

Melek digital, peduli sosial

Gen Z

1997–2012

Pew / McCrindle

Inklusif, cepat adaptasi

Gen Alpha

2013–sekarang

Mark McCrindle

Teknologis, visual, global

Lebih dari Sekadar Label Usia

Pembagian generasi ini bukan untuk membeda-bedakan, tapi untuk memahami bagaimana zaman membentuk cara berpikir dan berperilaku manusia.
Setiap generasi punya tantangan dan keunggulannya masing-masing, dari Boomer yang membangun ekonomi, hingga Gen Z dan Alpha yang tumbuh dalam dunia serba digital.

Karena pada akhirnya, setiap generasi berkontribusi membentuk masa depan hanya dengan cara yang berbeda. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

PEMERINTAH memastikan akan merevisi sejumlah regulasi terkait skema pembiayaan Koperasi Merah Putih. Salah satu perubahan paling krusial adalah penetapan pembayaran cicilan menggunakan dana desa, yang mencapai sekitar Rp40 triliun per…

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025