
BUPATI SLEMAN Harda Kiswaya secara resmi menyandang pangkat/gelar Kangjeng Mas Tumenggung (KMT) dan nama Pangarsohadiprojo dari Kraton Yogyakarta. Gelar/pangkat dan nama ini diberikan dalam satu upacara wisuda abdi dalem yang diselenggarakan di Bangsal Kasatriyan Kraton Yogyakarta Selasa (22/4) lalu bersama 276 abdi dalem lainnya.
Mereka yang diwisuda 196 orang itu merupakan Abdi Dalem Reh Punokawan atau abdi dalem yang sepenuhnya berkantor di Kraton Yogyakarta dan 80 lainnya Abdi Dalem Reh Kaprajan atau abdi dalam yang berlatar belakang pejabat pemerintahan atau TNI/Polri.
Harda mengaku bangga sebagai “kawula Ngayogyakarta Hadiningrat. “Saya berkomitmen untuk menjaga kehormatan gelar yang saya terima dengan menjalankan amanah secara bertanggung jawab sebagai Bupati Sleman,” kata Harda Jumat (25/4).
Jaga kehormatan
Harda menjelaskan nama Pangarsa dengan arti pemimpin, Hadi diartikan sebagai baik atau bijaksana, dan Praja dengan makna nagari, daerah, atau wilayah. Sehingga gelar ini diartikan sebagai pemimpin daerah yang baik dan bijaksana.
“Karenanya saya berkeinginan menjaga kehormatan gelar tersebut dengan mengabdi kepada masyarakat,” tegasnya.
Nama tersebut diakui sangat bermakna bagi dirinya dan berharap akan memberikan pengaruh positif bagi dirinya untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Totalitas hanya untuk masyarakat,” jelasnya.
Dapat pelatihan
Harda mengatakan, sebelum melaksanakan wisuda, ia mendapatkan pelatihan selama 3 hari. Pada kesempatan itu, ia dan abdi dalem lainnya menerima sejumlah materi seperti halnya terkait sejarah Jogja, kebudayaan, hingga materi terkait unggah-ungguh atau etika.
“Bagi saya ini bukan hal yang biasa, hal yang luar biasa pastinya. Menerima nama pemberian Ngarsa Dalem ini saya harus mempersiapkan batin secara betul-betul, agar yang dikersakke (diinginkan) Ngarsa Dalem dapat terwujud dan saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalankan amanah ini,” kata Harda.
Serat kekancingan
“Setiap Abdi Dalem yang diwisuda menerima serat kekancingan atau surat pernyataan resmi dari keraton yang berisi kenaikan pangkat atau pemberian nama baru. Serat kekancingan tersebut diserahkan secara langsung oleh KPH Wironegoro, Penghageng Parentah Hageng,” demikian keterangan Kraton Jogja.
Pada momen itu dibacakan pesan dari Sri Sultan untuk seluruh Abdi Dalem yang telah diwisuda. Pesan tersebut berisi arahan agar Abdi Dalem senantiasa menjaga keluhuran kraton, menjaga Nama Paring Dalem, menjadi teladan bagi masyarakat serta senantiasa mengamalkan falsafah jiwa ksatriya melalui laku nyawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh. (AGT/N-01)